Surabaya (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan menerima Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin, Kamis (6/9) mendatang di Jakarta. Juru Bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal di sela-sela kunjungan kerja Presiden Yudhoyono di Surabaya, Selasa, mengatakan kunjungan Presiden Putin merupakan kunjungan balasan Presiden Yudhoyono ke Rusia pada Desember 2006 . Sejumlah agenda yang dijadwalkan dalam kunjungan resmi Putin tersebut antara lain pertemuan bilateral dengan Yudhoyono, bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla, mengunjungi Taman Makam Pahlawan Kalibata, menghadiri Bisnis Forum Indonesia-Rusia yang digelar Kadin Indonesia, serta menghadiri santap malam kenegaraan yang diselenggarakan Presiden Yudhoyono. Menurut Dino, kunjungan Putin itu sangat penting karena merupakan kunjungan Presiden Rusia yang pertama ke Indonesia setelah Uni Soviet bubar. Selain itu, besarnya peran Rusia dalam dalam hubungan internasional diharapkan juga bisa bersinergi dengan peran Indonesia yang semakin meningkat di tingkat internasional. Dalam kunjungan Putin ini, akan ditandatangani sejumlah kesepakatan kerjasama, seperti di bidang energi antara Pertamina dan Lukoil senilai satu miliar dolar AS dan PT Aneka Tambang (Antam) dan Rus Al senilai tiga juta dolar. Di bidang militer juga akan dibahas peningkatan kerja sama militer, seperti kesepakatan pemberian pinjaman lunak senilai satu miliar dolar untuk membeli peralatan militer Rusia. "Juga akan disepakati kerjasama teknik militer lainnya dan kerja sama saling mengunjungi antara pejabat militer kedua negara," kata Dino. Di bidang perdagangan, volume perdagangan kedua negara pada tahun lalu mencapai 689 juta dolar atau meningkat 11,6 persen dari tahun sebelumnya. "Kedua negara menginginkan angka itu naik dan menargetkan mencapai satu miliar dolar pada tahun depan," tambah Dino. Usai melakukan kunjungan kerja ke Indonesia, Presiden Putin dijadwalkan akan meneruskan perjalanannya ke Sydney, Australia, untuk mengikuti KTT APEC. (*)
Copyright © ANTARA 2007