"Itu program inovasi desa. Inovasi dari desa tersebut didokumentasikan dalam bentuk tertulis maupun video supaya bisa dishare ke desa-desa agar diikuti. Sekarang sudah ada 30.000 inovasi yang terdokumentasi," kata Menteri PDTT Eko Putro dalam siaran pers yang diterima Antara Jakarta, Sabtu.
"Kita ingin supaya inovasi dari desa sukses bisa di-share sama desa lainnya supaya bisa diikuti. Sekarang kita punya portal akademi desa, sudah ada 30.000 inovasi yang bisa dilihat mana yang cocok. Supaya bisa lebih ada akselerasi," lanjutnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Eko setelah membuka Temu Karya Nasional, Gelar TTG XX, dan Pekan Inovasi Perkembangan Desa dan Kelurahan (PINDesKel) 2018 di Kabupaten Badung, Bali, Jumat.
Ia mengatakan, pembangunan desa saat ini tidak hanya terfokus pada infrastruktur, tetapi juga mulai beralih kepada peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan ekonomi desa. Terkait peningkatan SDM, pemerintah telah memberikan pelatihan secara serentak kepada 433 kabupaten atau kota di Indonesia.
Selanjutnya ia mengatakan dana desa juga bisa digunakan untuk pengembangan inovasi desa, terutama pengembangan ekonomi. Menurutnya, pengembangan dan pemanfaatan inovasi sangat diperlukan untuk menunjang produktivitas desa.
"Sekarang selain ada pendamping desa, juga ada pendamping inovasi desa," katanya.
Selain itu, ia menekankan peran IT juga sangat penting dalam memberdayakan potensi desa. Menurutnya, teknologi IT juga diperlukan untuk mempermudah pengelolaan administrasi desa.
"Akademi desa 4.0 sudah pakai IT. Pelatihan jadi lebih murah dan efektif. Kemudian Siskeudes (Sistem Keuangan Desa) juga sudah pakai IT. Sudah 94 persen desa pakai Siskeudes. Sehingga penyerapan dana desa bisa lebih efektif," ujarnya.
Baca juga: Mendes PDTT: sekitar 30.000 inovasi desa bisa jadi inspirasi
Kegiatan Temu Karya Nasional, Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) XX, dan Pekan Inovasi Perkembangan Desa dan Kelurahan (PINDesKel) 2018 merupakan acara rutin yang diselenggarakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi bersama Kementerian Dalam Negeri.
Sebagai tuan rumah acara yang digelar dari 18-22 Oktober 2018 kali ini, Gubernur Bali I Wayan Koster berharap kegiatan tersebut dapat menjadi kekuatan sekaligus inspirasi baru terutama bagi daerah pedesaan.
"Merupakan kehormatan karena Bali menjadi tempat bagi penyelenggaraan kegiatan penting ini. Karena kegiatan ini juga turut membangun perkembangan ekonomi Bali. Semoga kegiatan ini bisa menjadi kekuatan dan inspirasi," ungkapnya.(KR-KAT)
Pewarta: Katriana
Editor: Jaka Sugiyanta
Copyright © ANTARA 2018