"Suku bunga KPR yang tinggi selama satu dekade telah mencegah konsumen membuat keputusan cepat pada pembelian rumah"
New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena laporan negatif pasar rumah mengurangi sentimen investor.
Penjualan existing-home (rumah yang sebelumnya telah dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya selama satu bulan atau dikenal juga dengan home resales) di AS menurun pada September setelah sebulan stagnasi pada Agustus, menurut National Association of Realtors (NAR).
Total penjualan existing-home turun 3,4 persen dari Agustus ke tingkat disesuaikan secara musiman sebanyak 5,15 juta unit pada September, tingkat terendah sejak November 2015. Penjualan sekarang turun 4,1 persen dari satu tahun lalu.
Lawrence Yun, kepala ekonom NAR, mengatakan meningkatnya suku bunga telah menyebabkan penurunan penjualan rumah di seluruh wilayah negara tersebut.
"Suku bunga KPR yang tinggi selama satu dekade telah mencegah konsumen membuat keputusan cepat pada pembelian rumah," katanya, seperti dikutip Xinhua.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,20 persen menjadi 95,7118 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1510 dolar AS dari 1,1464 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi 1,3065 dolar AS dari 1,3032 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7118 dolar AS dari 0,7105 dolar AS.
Dolar AS dibeli 112,60 yen Jepang, lebih tinggi dari 112,18 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,9971 franc Swiss dari 0,9954 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3116 dolar Kanada dari 1,3078 dolar Kanada.
Baca juga: investor enggan cari aset aman, harga emas pun turun
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018