Jakarta, 4 September 2007 (ANTARA) - Arief Rubianto, personel paling senior saat ini pada Rhino Protection Unit (RPU) di Air Hitam Kerinci Seblat dan salah satu koordinator pada Program Konservasi Badak Indonesia (PKBI), menerima penghargaan tingkat dunia "Disney Conservation Hero 2007" dari Disney Wildlife Conservation Fund (DWCF), Florida, Amerika Serikat. Penghargaan Disney Award tersebut diberikan DWCF setelah menyeleksi calon penerima penghargaan yang diajukan oleh organisasi lingkungan di seluruh dunia yang bekerjasama dengan DWCF. DWCF yang mempunyai kaitan langsung dengan Walt Disney ini telah mendanai 650 proyek konservasi di 110 negara. Arief menerima penghargaan tersebut setelah dinominasikan oleh International Rhino Foundation (IRF). Menurut IRF, usaha tak kenal lelah Arief Rubianto selama sekitar 15 tahun telah menyelamatkan spesies badak dari kepunahan dan menempatkan Rhino Protection Unit sebagai lembaga elite dan disegani yang ditakuti oleh pemburu dan pelaku perdagangan satwa illegal. Manager DWCF Kim Sams mengatakan, program penghargaan DWCF Conservation Heroes diberikan kepada orang-orang yang berani mengambil resiko membahayakan keselamatan pribadi dan bekerja tak kenal lelah untuk menyelamatkan satwa, melindungi habitat, dan mendidik masyarakat di sekitar habitat satwa tersebut. Keberanian Arief, kecintaan pada badak, pengetahuan yang diperoleh dan disebarluaskan, serta dedikasinya untuk melakukan apapun demi konservasi pantas untuk mendapatkan penghargaan. Arief lulus sebagai Sarjana Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor dan menjadi surveyor dalam Sumatran Rhino Survey di Kerinci Seblat. Tahun 1994 Arief bergabung dengan RPU yang saat itu baru didirikan oleh Dephut, Yayasan Mitra Rhino, dan Asian Rhino Specialist Group di Air Hitam Kerinci Seblat. Dengan pengalaman selama kurang lebih 15 tahun di bidangnya, Arief diakui kemampuannya tidak saja di Indonesia. Sabah, Semenanjung Malaysia, dan Kamboja meminta bantuannya sebagai intruktur untuk mendidik anggota RPU setempat. Perlindungan terhadap badak di habitat aslinya berarti juga melindungi satwa lainnya dari kepunahan karena badak memiliki daerah jelajah yang luas. Dengan melindungi badak, keamanan satwa lain juga ikut terjaga. Menahan laju punahnya satwa dan hutan menjadi titik tolak dan dasar bagi perlindungan dan pelestarian satwa liar di atas muka bumi ini. Untuk keterangan tambahan, silakan hubungi Achmad Fauzi Mas'ud, Kepala Pusat Informasi Kehutanan, Departemen Kehutanan, Telp: (021) 570-5099, Fax: (021) 573-8732

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2007