Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menjamin, reklamasi kawasan Pantai Utara Jawa (Pantura) tidak akan mengganggu keseimbangan lingkungan termasuk ekosistem Teluk Jakarta.
"Reklamasi itu harus punya dampak positif terhadap revitalisasi lingkungan di Pantura secara keseluruhan, bukan hanya di daratan tapi juga di Teluk Jakarta," kata Fauzi usai menerima paparan dari Badan Pengelola Pantura tentang Reklamasi Pantai Utara Jakarta, Kamis.
Reklamasi yang mengacu Peraturan Presiden tentang Tata Ruang Kawasan Jadebotabek, Puncak dan Cianjur itu disebut Gubernur akan dilaksanakan berkesinambungan dan menuruti kaidah-kaidah pemeliharaan lingkungan.
"Secara kelompok, besarnya dibagi tiga yaitu yang pertama kelompok fisik seperti perencanaan dan lainnya, kedua kelompok organisasi, ketiga tata laksana tadi kita bahas tapi belum ada `action plan` yang jelas. Saya berharap 2009 bisa kita tuntaskan." papar Gubernur.
Menurut Fauzi, bukan langkah yang bijak jika reklamasi hanya berpengaruh kepada daratan Pantura karena harus juga mempengaruhi lingkungan Teluk Jakarta.
"Jangan seperti sekarang, lingkungan tercemar. Jadi garis pantai nanti jadi tempat yang bagus untuk mikroorganisme dan hutan manggrove," katanya.
Gubernur menyebut rencana reklamasi harus dikaitkan dengan pengkajian kembali "master plan" penanganan banjir ibukota yang berhenti pada garis pantai yang sekarang.
"Jadi kalau garis pantai maju, penanganan banjir yang diperhitungkan pada 'master plan' juga harus maju. Jadi semua harus kita 'review," katanya.
Kepala BP Pantura Amin Tjakra Amidjaya memastikan reklamasi sesuai dengan "master plan" banjir.
"Kalau garis pantai berubah tentunya nanti akan berubah, tapi masih dievaluasi. Tata ruang dievaluasi. Peraturan juga akan dikaji," katanya.
Kini, aspek pemanasan global yang sebelumnya tidak tercantum dalam "master plan" dimasukkan, sesuai Perpres 54 tahun 2008 tentang Tata Ruang Kawasan Jakarta dan sekitarnya itu. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
Beberapa waktu lalu kebetulan ke suatu tempat di utara jakarta, yg sebelumnya terpikir pantai utara jakarta itu ada perubahan karena lama juga ga berkunjung kesana.
Tapi yg di pikiran semua berbeda ga seperti yg diharapkan kecewa berat, nama tempat wisata yg besar itu tidak sesuai dengan apa yg seharusnya dapat terpelihara.
ini KRITIK UNTUK BADAN PENGELOLA.
mudah-mudahan PEMDA DKI atau PEMPROV dapat menyelesaikan masalah ini...
Terima Kasih
Muh. Ainullah