Paris (ANTARA News) - Kedutaan Besar Sri Lanka di Paris mengklaim Senin bahwa pemberontak Macan Tamil merusak benderanya menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri Rohitha Bogollagama pada pekan ini. Dalam sebuah pernyataan yang mengecam "taktik intimidasi" oleh Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE), kedutaan itu mengatakan, "agen-agen LTTE" menghancurkan tiang benderanya dan bendera nasional Sri Lanka serta menimbulkan kerusakan lebih lanjut pada bangunan itu pada Minggu pagi. Kedutaan tersebut mengatakan, tiga orang yang memakai jaket hitam terlihat mondar-mandir di luar bangunan kedutaan di Paris itu tak lama setelah Sabtu tengah malam. Sri Lanka mengajukan protes resmi atas pelanggaran bangunan diplomatiknya kepada Kementerian Luar Negeri Perancis, yang bekerja sama dengan polisi untuk menyelidiki insiden tersebut, kata kedutaan itu. Mereka juga meminta peningkatan pengamanan selama kunjungan dua hari menteri luar negeri Sri Lanka tersebut, yang dimulai Rabu, dimana ia akan bertemu dengan mitra Perancis-nya, Bernard Kouchner. Polisi Perancis pada April menangkap 15 orang yang diduga anggota Macan Tamil, yang dianggap sebagai sebuah organisasi teroris oleh Uni Eropa. Orang-orang itu dituduh melakukan pemerasan terhadap masyarakat Sri Lanka di Paris. Para tersangka itu diselidiki atas tuduhan mendanai terorisme dan melakukan pemerasan. Sekitar 15.000 pemberontak Tamil memerangi pemerintah Sri Lanka dalam upaya mendirikan sebuah negara merdeka sejak 1972. Konflik etnik 35 tahun itu telah menewaskan lebih dari 60.000 orang. Masyarakat Tamil mencapai sekitar 18 persen dari penduduk Sri Lanka yang berjumlah 19,2 juta orang dan mereka terpusat di provinsi-provinsi utara dan timur yang dikuasai pemberontak, lapor AFP.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007