Bangkok (ANTARA News) - Pengadilan Thailand, Senin, menjatuhkan hukuman mati kepada seorang pria yang pada awal tahun ini membunuh dua perempuan wisatawan asal Rusia di kota wisata, Pattaya. Tatiana Tsimfer, (30), dan Liubov Svirkova, (25), pada akhir Februari ditemukan tewas di kursi berjemur mereka di pantai Jomtien, Pattaya, sekitar 50 kilometer dari Bangkok. Anuchit Lamlert, (25), yang ditangkap sepekan kemudian, mengaku membunuh kedua korban saat merampok mereka. Pengadilan pidana di Pattaya menyebutkan dia dinyatakan bersalah atas enam dakwaan antara lain pembunuhan berencana, mengaburkan bukti, perampokan, dan menggunakan senjata di tempat umum. Hukum di Thailand secara otomatis memberikan 30 hari untuk banding dalam kasus besar. Pengadilan tingkat banding di Bangkok membutuhkan beberapa bulan untuk menghasilkan putusan. Jika vonis hukuman mati tersebut diperkuat pengadilan tinggi, pria tersebut akan menjalani suntik mati. Hukuman suntik mati pertama kali dilaksanakan di Thailand pada Desember 2003 kepada tiga bandar Narkoba dan seorang pembunuh, setelah itu belum ada lagi eksekusi dengan cara sejenis. Pattaya adalah salah satu tempat tujuan wisata paling populer di Thailand yang punya kehidupan malam gemerlap. Namun, kota di tepi pantai itu juga kerap menjadi tempat persembunyian penjahat internasional sebelum mereka tertangkap lalu dipulangkan ke negara asalnya. Pada tahun-tahun terakhir ini di Thailand terjadi serangkaian pembunuhan terhadap wisatawan. Di Kanchanaburi, 100 kilometer arah barat dari Bangkok, seorang perempuan wisatawan Australia tewas dalam aksi tembak-lari pada tahun lalu. Satu pasangan muda asal Inggris ditembak mati pada 2004 dan seorang wisatawan asal Perancis ditembak mati pada tahun 2003. Pada tahun baru 2006, seorang perempuan berusia 21 tahun asal Inggris diperkosa lalu dibunuh di pulau Samui, lapor AFP.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007