"Hingga saat ini peminat investasi pasar modal syariah telah mencapai 40 persen dari total 36.622 investor di DIY," kata Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Irfan Noor Riza di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, beberapa produk pasar modal syariah yang diminati masyarakat DIY sebagai wahana berinvestasi antara lain sukuk atau surat berharga syariah, serta reksadana syariah.
"Sukuk saat diluncurkan di DIY selalu saja `oversubscribe` demikian pula dengan reksadana syariah. Artinya, semakin banyak masyarakat DIY yang memanfaatkan pasar modal syariah sebagai wahana investasinya," kata Irfan.
Menurut dia, peningkatan jumlah investor syariah ikut didorong banyaknya upaya edukasi serta pameran yang digelar baik oleh BEI maupun Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di DIY.
"Seperti melalui acara Jogja Halal Fest kemarin kami membuka booth pameran dan kami mendapatkan 103 investor baru yang membuka rekening efek syariah," kata dia.
Selain itu, Irfan mengatakan sosialisasi tentang pasar modal yang digelar di sejumlah pondok pesantren di DIY juga mendapatkan renspons yang menggembirakan. "Cukup banyak kalangan pesantren yang akhirnya menjadi investor setelah kami edukasi," kata dia.
Ia juga berharap dengan pembentukan "Halal Club Jogja" oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bersama MES DIY, dapat dibentuk sinergi untuk mengedukasi masyarakat DIY khususnya tentang investasi syariah.
"Sehingga nantinya dapat semakin menumbuhkan jumlah investor pasar modal di DIY," kata dia.
Baca juga: Menkeu nyatakan Indonesia mulai fokus kembangkan keuangan sosial syariah
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018