Jakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden RI nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin menyampaikan pesan untuk kaum muda atau milenial saat menyampaikan kuliah umum di Rajaratnam School of Internasional Studies Nanyang Technological University (RSiS NTU), Singapura, Rabu.
"Kalian kaum muda harus siap menjadi apa saja dan di mana saja yang bermanfaat. Kalau dibuang ke laut, jadilah pulau. Kalau dibuang ke darat, jadilah gunung. Selalu memiliki peran menonjol dan bermanfaat pada lingkungan sekitar," kata Ma'ruf Amin, seperti dikutip melalui siaran pers yang diterima Antara, di Jakarta, Rabu. Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 orang undangan baik dari Singapura, Indonesia, maupun Malaysia.
Ma'ruf Amin dalam rangkaian kuliah umum itu mengatakan, ada yang bertanya dirinya, "Kiai kan sudah tua, kenapa masih maju sebagai cawapres?". Ma'ruf Amin menjawab, "Siapa yang bilang saya masih muda," ujarnya sambil tersenyum. Pada hadirin pun tertawa.
Ma'ruf Amin melanjutkan ucapan, "Semua tahu saya sudah tua, Pak Jokowi juga tahu, tapi beliau nyaman". Kiai Ma’ruf menambahkan, "Saya teringat pada kisah waktu saya masih sekolah di madrasah tingkat dasar. Ada orang tua ditanya, mengapa Bapak sudah tua masih menanam pohon?". Menurut Ma'ruf, orang tua itu menjawab, bahwa dirinya menanam pohon bukan untuk dirinya, tapi buat generasi sesudahnya.
"Saya juga mau maju menjadi cawapres bukan untuk saya, tapi saya berbuat untuk generasi setelah saya, termasuk generasi milenial". Para hadirin menjadi tertawa sambil bertepuk tangan.
Ma'ruf juga menyampaikan pesan, agar kaum muda terus belajar mengembangkan diri untuk menjadi pribadi yang bermanfaat untuk masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
KH Ma'ruf Amin menyampaikan kuliah umum, merupakan rangkaian dari Seri Kuliah Umum Pemimpin Indonesia (Public Lecture Indonesian Leaders Series) yang diselenggarakan RSiS-NTU. Kuliah umum yang disampaikan Ma'ruf Amin diselenggarakan di Ruang Taurus & Leo, Hotel Marina Mandarin, Singupura, Rabu.
Acara dibuka dan dipandu oleh Prof. Dr. Tan Sie Ceng, Head of Institute of Defence and Strategic Studies (IDSS), RSiS. Public Lecture itu dihadiri tak kurang dari 150 peserta terdaftar, dan beberapa peserta yang masuk tanpa mencatatkan nama di absensi.
Beberapa tokoh Indonesia yang tampak hadir, antara lain, mantan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin dan mantan Gubernur BI, Soedrajad Djiwandono. Peserta bukan hanya dari kalangan akademisi dan peneliti, tapi juga tampak ada peserta dari pimpinan beberapa bank, pelaku bisnis, Kamar Dagang Singapura, pimpinan beberapa perusahaan multinasional, dan sebagainya.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018