Jakarta (ANTARA News) - Susilo Badar (52) pelatih seni peran (acting coach) yang sudah berpengalaman menangani sejumlah film seperti "Pulau Hantu 1", "Pulau Hantu 2" dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk", dipercaya untuk melatih tiga remaja calon pemain "Rangda", film horor yang akan disutradarai Bambang Drias.
Film "Rangda" yang syutingnya dijadwalkan pertengahan Oktober ini di Bali merupakan proyek terbaru Bambang Drias selaku sutradara. Rangda adalah ratu dari para Leak dalam mitologi Bali.
Makhluk menakutkan ini diceritakan sering menculik dan memakan anak kecil serta memimpin pasukan nenek sihir jahat melawan Barong, yang merupakan simbol kekuatan baik.
Ketiga pemain remaja yang dilatih oleh Susilo adalah Deva (14), Weda (11), dan Mikayla (11). "Mereka masih awam tentang apa dan bagaimana berperan di dalam sebuah film. Untuk dasar-dasar pembekalan film aku punya silabus 10 kali pertemuan dengan setiap calon pemain," kata Susilo, di Jakarta, Rabu.
Di luar pelatihan menggunakan sistem silabus itu, Susilo juga menerima murid akting secara private. "Semuanya dengan persyaratan, yaitu aku harus bertemu calon murid tersebut. Jadi, tidak semua murid aku terima," ujarnya.
Menurutnya, pelatihan akting dan reading (intonasi) bagi setiap calon pemain sangat berbeda satu dengan yang lainnya.
"Kalau ada yang bertanya berapa lama treatment untuk calon pemeran pemula sampai dianggap mampu dan layak mengisi peran di film? Nah, untuk menguasai peran dalam skenario pasti ada latihan lagi. Pertemuan bisa dilakukan berapa kali, tergantung dari kesulitan tokoh yang diperankan," ujarnya.
Selama mengajar, Susilo mengaku pernah menemukan kasus pemain yang sudah lolos casting ternyata menurutnya tidak layak tampil.
"Beberapa kali aku menghadapi calon pemain yang terpaksa aku katakan sulit untuk karakter tokoh yang harus diperankannya. Biasanya, langsung aku analisa penyakitnya apa, dan pasti aku punya obatnya," katanya.
Susilo mengaku selalu punya 'obat' untuk penyakit tertentu dalam hal kemampuan akting calon pemain.
"Kalau aku gak punya obatnya, biasanya bukan masalah akting atau masalah disiplin dan atau perilaku maka aku akan minta mundur atau ganti pemain. Kalau masalah akting, aku pasti punya obatnya," ujarnya. Oleh karena itu, pola pelatihan peran bagi setiap artis tidak disamakan.
Melatih ketiga remaja yang akan berperan di film "Rangda" menurut Susilo cukup merepotkan, namun pelatih acting kelahiran Surabaya 16 Desember 1967 itu menganggap karena itulah, dirinya ada buat mereka.
Pewarta: Subagyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018