Madiun (ANTARA News) - Puluhan hektare hutan jati di kawasan milik Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Saradan di Desa Petung dan Desa Saradan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Senin, terbakar. Data yang dihimpun ANTARA menyebutkan dari kebakaran hutan tersebut ditemukan ada delapan titik api baik besar maupun kecil yang kemudian menjalar di kawasan hutan jati hingga puluhan hektare. Salah seorang warga desa setempat, Suwito (42), mengatakan bahwa kebakaran hutan merupakan rembetan dari kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Nganjuk. "Api mulai menjalar dengan cepat masuk ke kawasan hutan ini sejak tadi pagi hingga siang," katanya saat di lokasi kejadian. Menurut dia, api menjalar dengan cepat lantaran ada hembusan angin yang begitu kencang, selain itu juga daun-daun pohon jati dan ilalang yang mengering menjadikan api mudah menjalar kemana-mana. Mendapati hal itu, puluhan warga Desa Petung bergotong royong memadamkan api dengan peralatan seadanya karena kawatir api akan menjalar ke pemukiman warga. Namun usaha warga tersebut, sia-sia lantaran kobaran api semakin besar dan merembet ke pohon-pohon jati lainya, hingga akhirnya pemadam kebakaran dari Perum Perhutani KPH Madiun berusaha memadamkan api tersebut. Salah seorang petugas satuan tugas pemadam kebakaran dari Perum Perhutani KPH Madiun, Wasis, mengatakan telah berupaya untuk mematikan titik api. Kendati belum berhasil, petugas hanya bisa berusaha membatasi agar titik api tidak meluas dengan membuat aliran atau menggali tanah sedalam setengah meter. "Kami belum menghitung luas kawasan hutan yang terbakar demikian juga penyebabnya," katanya. Wasis mengaku pihaknya belum mengetahui secara persis berapa hektar lahan hutan yang terbakar termasuk juga pohon jati yang mati. Pihaknya saat ini masih berkoordinasi dengan Perhutani KPH Saradan untuk menanggulangi kebakaran hutan ini agar tidak semakin meluas. Sementara itu, Humas Perum Perhutani KPH Saradan, Yusuf, saat dihubungi masih belum mau berkomentar mengenai kebakaran hutan tersebut. Diperkirakan akibat kebakaran hutan ini semakin memperbesar luas lahan kritis dikawasan Hutan Saradan. Data KPH Saradan menyebutkan luas hutan kritis baik akibat kebakaran hutan maupun pembalakan liar yaitu seluas 18 ribu hektar dari total lahan seluas 38 ribu hektare.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007