Bangkok (ANTARA News) - Pengadilan Pidana Bangkok, Senin, mengeluarkan perintah penangkapan lagi terhadap mantan PM Thaksin Shinawatra dan isterinya Potjaman karena tidak hadir dalam sidang menyangkut kasus penyembunyian asset.
Departemen Penyelidikan Khusus (DSI) dari Kementerian Kehakiman meminta dikeluarkannya perintah penangkapan itu pada 23 Agustus, seandainya Thaksin dan isterinya tidak tampil dalam sidang pengadilan untuk menghadapi tuduhan-tuduhan bahwa mereka dengan sengaja menyembunyikan saham-saham di SC Assets Compaby, satu perusahaan yang terdaftar dalam bursa saham.
Ini adalah perintah penangkapan kedua untuk Thaksin, yang tinggal di London sejak disingkirkan dari kekuasaan oleh kudeta pimpinan militer 19 September 2006.
Pada 14 Agustus, Mahkamah Agung Thailand mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Thaksin dan Potjaman atas tuduhan menyalahgunakan kekuasaan dalam pembelian sebidang tanah seluas lima hektar di Jalan Ratchadaphisek, Bangkok dalam satu lelang pemerintah seharga 22,7 juta dolar tahun 2003.
Thaksin adalah perdana menteri tahun 2001-2006, Enam tahun memerintah ia dilanda tuduhan-tuduhan bahwa ia memanipulasi kebijakan-kebijakan dan peraturan untuk mencari keuntungan bisnis bagi kelompok perusahaan keluarga Shin Corp dan kroni-kroni politik.
Nasib politik Thaksin mulai menurun Februari 2006, setelah keluarganya menjual 49 persen saham di Shin Corp kepada perusahaan Temasek Holdings Singapura senilai 1,9 miliar dolar , bebas pajak yang membuat marah masyarakat Thailand dan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tentang kredibilitasnya sebagai seorang pemimpin.
PM yang disingkirkan itu mengatakan ia tidak akan pulang ke Thailand sebelum demokrasi dipulihkan di kerajaan itu, demikian DPA.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007