Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP Kader Muda Demokrat (KMD) Aswin Ali Nasution berpendapat, koalisi partai pendukung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seharusnya duduk bersama terkait penarikan dukungan Partai Amanat Nasional (PAN). "Ini miskomunikasi, silaturahmi mungkin belum maksimal. Duduk bersama-sama saja partai koalisi itu. Apa persoalannya pasti semua ada jalan keluar," kata Aswin di sela-sela acara HUT KMD ke-4 di Jakarta, Senin. Aswin mengatakan, karena koalisi pendukung SBY partai pelangi, maka langkah duduk bersama tersebut tidak hanya antara Partai Demokrat dan PAN tapi semua partai yang tergabung dalam koalisi juga harus duduk bersama-sama untuk menyelesaikan masalah. Lebih lanjut, Aswin menilai, PAN harus menjelaskan soal pencabutan dukungannya tersebut karena selama ini koalisi yang ada sebenarnya berjalan dengan baik. "Putusan politis PAN itu harusnya dijelaskan kenapa mencabut dukungan. Selama ini kan koalisi sudah berjalan dengan baik. Ungkapkan saja agar bangunan koalisi bisa berjalan selamanya," ujarnya. Disinggung bahwa alasan PAN menjadi partai oposisi adalah untuk memberikan kritikan kepada pemerintah, Aswin menilai hal itu sah-sah saja dilakukan. Namun, kritikan itu tentu diharapkan merupakan kritik yang membangun dan bukan untuk menjelekkan atau menjatuhkan seseorang. "Sah-sah saja melakukan kritik. Itu positif. Kritik harus membangun dan jangan asal-asalan," katanya. Aswin menambahkan, ada kode etik internal untuk tidak mencampuri urusan politik partai lain, terutama terkait putusan politik dari PAN. "Kita tidak dapat mencampuri urusan orang lain. (pencabutan dukungan) itu internal partai. Ada kode etik. Kalau akhirnya keputusan PAN mencabut dukungan, maka kita harus terima," demikian Aswin Ali Nasution. Sebelumnya pada Rabu (15/8) Ketua Umum DPP PAN, Soetrisno Bachir mengatakan, partainya menarik dukungan pada pemerintahan Yudhoyono-Kalla. Penarikan dukungan itu, didasarkan pada hasil polling yang dilakukan lembaga survei yang menunjukkan bahwa popularitas partai pendukung pemerintah makin merosot. Imbas hasil polling itu, akan berdampak langsung terhadap partai yang dipimpinnya, apalagi pelaksanaan pemilu 2009 tinggal dua tahun lagi.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007