Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa dengan industri 4.0, Indonesia ditargetkan menjadi bagian dari 10 negara dengan perekonomian terbesar di dunia pada 2030.

"Guna mencapai target tersebut, Indonesia telah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0 sebagai strategi menerapkan revolusi industri generasi keempat," kata Airlangga melalui keterangannya diterima di Jakarta, Selasa.

Selain itu, lanjutnya, revolusi industri 4.0 juga memberikan arah jelas bagi pengembangan industri nasional yang berdaya saing global di masa depan.

Airlangga menyampaikan hal itu saat menjadi pembicara pada diskusi panel Industrial Transformation Asia-Pacific (ITAP) 2018 di Singapura.

Dia memaparkan, hal tersebut ditopang melalui peningkatan kembali nett ekspor 10 persen kepada PDB, peningkatan output sekaligus mengatur pengeluaran biaya hingga dua kali dari rasio produktivitas biaya saat ini, dan pengembangkan kapabilitas inovasi industri melalui alokasi anggaran 2 persen untuk kegiatan penelitian dan pengembangan.

Menurut Menperin, selama ini industri manufaktur konsisten memberikan kontribusi signifikan bagi PDB Indonesia. "Industri manufaktur berperan penting menjadi tulang punggung perekonomian nasional, karena memberi efek yang luas bagi peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, penambahan pajak dan cukai, serta penerimaan devisa dari ekspor," katanya.

Pada triwulan II tahun 2018, industri pengolahan nonmigas masih menunjukkan kinerja yang positif, dengan tumbuh hingga 4,41 persen atau lebih tinggi dibandingkan capaian di periode yang sama tahun lalu sebesar 3,93 persen.

Bahkan, sektor manufaktur menjadi kontributor terbesar bagi PDB nasional yang tercatat di angka 19,83 persen.

Riset terbaru yang dirilis oleh Microsoft dan IDC Asia/Pacific mengungkapkan, transformasi digital dapat melipatgandakan pendapatan di sektor manufaktur.

Ada tambahan sebesar 387 miliar dolar AS dalam kurun waktu lima tahun (2016-2021) pada produk domestik bruto (PDB) di kawasan Asia Pasifik, sehingga akan menjadi 8.399 triliun dolar AS pada 2021. Sementara merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), PDB Indonesia pada 2017 tercatat mencapai Rp13.588,8 triliun. Perolehan itu di atas Belanda, Turki, dan Swiss, sehingga mengukuhkan Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Baca juga: Menperin: perpres percepatan revolusi industri 4.0 dipersiapkan

Baca juga: Menperin sebut Indonesia miliki keunggulan implementasikan Industri 4.0

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2018