Kalau berita itu memang benar, sangat memprihatinkan ...

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad mengaku prihatin jika benar ada intervensi dalam Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah 2018 di Yogyakarta.

"Mungkin perlu klarifikasi ke Kapolri. Kalau berita itu memang benar, sangat memprihatinkan," kata Dadang saat dihubungi dari Jakarta, Selasa.

Dadang mengatakan dari dulu sampai saat ini tidak tidak pernah ada kasus intervensi seperti itu.

Menurut dia, Muhammadiyah berikut organisasi otonom (ortom) Pemuda Muhammadiyah secara organisasi tidak perlu dikhawatirkan keberadaannya. Keduanya netral tidak terlibat dalam kubu politik manapun juga.

Dia menegaskan Muhammadiyah dan ortomnya fokus pada pembinaan untuk memajukan masyarakat bukan menyibukan diri dalam politik praktis.

"Dan insya Allah Muhammadiyah dengan ortomnya akan fokus pada bina umah bukan bina daulah," kata Dadang.

Muhammadiyah saat ini sedang fokus untuk membantu korban bencana bukan masuk ke pusaran dunia politik. "Bahkan sekarang kami sedang fokus dengan pertolongan dan perbaikan masyarakat yang terkena musibah baik di Lombok maupun di Palu," kata dia.

Sebelumnya, Ketua Panitia Muktamar XVII PM Tahun 2018 Virgo Sulianto Gohardi mengklaim pihak kepolisian mengintervensi suksesi kepemimpinan Pemuda Muhammadiyah.

"Kondisi ini bagi kami sesuatu yang mengkhawatirkan karena sebelumnya hal ini tidak pernah terjadi. Hal-hal yang ditanyakan juga sangat sensitif," kata Virgo kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan dalam sepekan terakhir unsur Pemuda Muhammadiyah di tingkat wilayah, daerah bahkan cabang mendapatkan telepon dan atau kedatangan kunjungan dari pihak Kepolisian yang menanyakan perihal Muktamar PM.

Sejumlah pertanyaan, kata dia, banyak dilontarkan mulai dari jumlah peserta, kapan berangkat ke Yogyakarta sampai calon yang didorong didukung.

Kegembiraan pesta demokrasi PM yang sehat nampaknya terganggu dengan intervensi itu. Meski terjadi rivalitas politik PM tapi selama ini muktamar berada dalam keceriaan tapi saat ini berubah.

Baca juga: Dadang Kahmad pilih Muhammadiyah netral berpolitik

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018