Jakarta (ANTARA News) - Kanker atau tumor ganas yang menyerang anak-anak bukan hanya leukemia karena terdapat lebih dari tiga jenis kanker yang umum terjadi pada anak, bahkan yang berusia di bawah usia lima tahun, salah satunya retinablastoma atau kanker mata.
Spesialis anak sekaligus konsultan onkologi dari rumah sakit kanker Dharmais, Jakarta, dr. Mururul Aisyi, Sp A(K) mengatakan kondisi ini biasanya terjadi pada anak usia 1, 2 dan tiga tahun. Satu ciri utama jenis kanker ini adalah mata kucing.
"Retinablastoma atau kanker mata biasa terjadi pada balita (di bawah usia 5 tahun), 1,2 dan 3 tahun. Gejalanya itu mata kucing. Kalau segera dirujuk angka kesembuhannya bisa 90 persen," ujar dia dalam media briefing "Kenali Gejala Dini Kanker Pada Anak" di Jakarta, Selasa.
Gejala lainnya adalah manik mata berwarna putih, juling, kemerahan, ada pembesaran bola mata, peradangan jaringan bola mata, dan penglihatan buram. Menurut Sistem Registrasi Kanker di Indonesia (SriKanDI) tahun 2005-2007, angka kejadian retinoblastoma yakni 2,4 per 100.000 anak.
Di sisi lain, ada juga nefroblastoma atau kanker ginjal yang umum menyerang anak usia balita. Gejala yang khas kondisi ini adalah ada benjolan di perut.
Kanker lainnya yakni limfoma. Berbeda dari dua jenis lainnya, limfoma umumnya dialami anak usia di atas 5 tahun dengan gejala utama benjolan di satu sisi leher yang diameternya lebih dari 2 cm dan tidak menimbulkan nyeri. Angka kejadiannya yakni 0,75 per 100.000 anak.
Selain itu adapula, osteosarkoma atau kanker tulang yang ditandai gejala nyeri di bagian tulang tungkai dan lengan pada malam hari atau setelah beraktivitas. Nyerinya menetap di punggung disertai demam, cepat lelah, penurunan berat badan, dan pucat. Angka kejadian jenis kanker ini adalah 0,97 per 100.000 anak.
"Ada benjolan pada tungkai dan lengan. Dialami biasanya oleh anak laki-laki yang posturnya tinggi dan berusia 10-15 tahun (secara statistik). Dalam tiga bulan kanker bisa menyebar ke paru," kata Aisyi.
Kanker lainya adalah karsinoma nasofaring atau tumor ganas pada daerah antara hidung dan tenggorokan. Gejala dini yang perlu diwaspadai adalah ingus bercampur darah, pilek dan air ludah kental, hidung tersumbat, mimisan, tuli sebelah, telinga berdengung, nyeri telinga, rasa penuh di telinga.
Selain itu, ada juga neuroblastoma yaitu tumor embrional dari sistem saraf simpatis yang berasal dari cikal bakal jaringan saraf. Gejala yang muncul antara lain pendarahan di sekitar mata dan mata menonjol, nyeri tulang.
Lalu, perut terasa penuh dan diare, kelopak satu sisi mata menurun, kontraksi pupil, mata kering, pembengkakan di leher, nyeri, lumpuh, gangguan fungsi kandung kemih dan usus.
Aisy mengatakan saat ini penyebab kanker pada anak kebanyakan tidak diketahui, sehingga yang bisa kita lakukan adalah mengenali gejala dan tandanya.
Merujuk pada data dari Kementerian Kesehatan, angka kematian akibat kanker anak mencapai 50-60 persen karena umumnya penderita datang terlambat atau sudah dalam stadium lanjut akibat gejala kanker yang sulit terdeteksi.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018