Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden, Jusuf Kalla, meminta pengawasan di tempat latihan menembak milik PB Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (Perbakin) ditingkatkan, sehingga tidak mengarahkan sasarannya ke Gedung Parlemen.

"Yang harus diawasi itu tempat latihan Perbakin. Tingkat keamanan di tempat latihan itu diperbaiki, artinya sasarannya harus jelas kemana, jangan sasarannya ke arah DPR," kata Kalla di Jakarta, Selasa.

Ia masih menunggu proses penyelidikan oleh Kepolisian RI terkait motif penembakan yang terjadi di dua ruang anggota DPR pada Senin sore (15/10).

"Saya tidak tahu juga, arahnya kan menghadap ke sana, ke jalan; tapi DPR ada di sini. Bagaimana caranya itu? Iya khan? Jadi tunggulah penelitian polisi," tambahnya.

Terkait rencana DPR untuk memasang kaca film antipeluru di Gedung DPR, dia menilai hal itu terlalu berlebihan karena dapat menelan biaya mahal untuk pemasangannya.

"Wah, itu berlebihan; (penggunaan) kaca antipeluru berlebihan. Mahal sekali itu kaca antipeluru. Di rumah saya cuma satu kamar saja yang antipeluru, tempat kamar saya saja, lain-lainnya tidak karena mahal. Apalagi (mau) keseluruhan (gedung DPR) dikasih (antipeluru), Masya Allah, bagaimana bisa jadi? Tidak ada di dunia ini yang begitu," tegasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Kepolisian Indonesia, Komisaris Jenderal Polisi Ari Sukmanto, mengatakan, mereka masih menyelidiki motif penembakan tersebut, sehingga belum menetapkan kejadian tersebut akibat peluru nyasar.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018