Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR RI Dr. H. Mahyudin ST. MM mengingatkan hampir semua penjara di Indonesia penuh, bahkan kelebihan kapasitas, akibat dari angka kejahatan yang tinggi dan juga kurangnya pendidikan karakter.
"Karena itu pembangunan sekolah unggulan harus menjadi prioritas. Meskipun yang benar, seluruh sekolah itu harusnya adalah sekolah unggulan," kata Wakil Ketua MPR Mahyudin dalam siaran pers yang diterima Antara Jakarta, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan Mahyudin saat membuka kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR dikalangan guru dan siswa SLTA se-Tenggarong di pendopo SMAN Unggulan 3 Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Lebih lanjut Mahyudin menjelaskan faktor lain yang juga menyebabkan penjara di Indonesia kelebihan kapasitas, adalah sikap-sikap keteladanan yang seharusnya ditunjukkan oleh para pemimpin pada kenyataannya sulit ditemukan.
"Nyatanya, banyak pemimpin yang terjerat korupsi. Wakil rakyat, gubernur sampai bupati dan wali kota sudah banyak yang tertangkap oleh KPK. Padahal, sikap dan tindak tanduknya dilihat, diperhatikan dan ditiru oleh masyarakat," ujar Mahyudin dalam rilis pers yang diterima Antara Jakarta, Selasa.
Menurut Mahyudin persoalan pendidikan karakter yang saat ini menimpa Indonesia tidak lepas dari rendahnya mutu pendidikan. Hal itu terbukti dengan di antara ribuan perguruan tinggi yang ada, hanya tiga universitas yang masuk golongan 500 perguruan tinggi terbaik di dunia.
"Karena itu pembangunan sekolah unggulan harus menjadi prioritas. Meskipun yang benar, seluruh sekolah itu harusnya adalah sekolah unggulan," tambah Mahyudin.
Diakhir sambutannya, Mahyudin mengingatkan agar bisa bersaing dan mengejar ketinggalan dari negara maju, serta agar para siswa mau bekerja keras, pantang berputus asa dan terus berdoa kepada Allah SWT.(KR-MSU)
Pewarta: Maya Sofiana Utami
Editor: Jaka Sugiyanta
Copyright © ANTARA 2018