Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bertekad memberikan kesetaraan untuk masyarakat berkebutuhan khusus atau difabel di daerah itu.
"Pemprov DKI mulai Januari kemarin (bertekad atau menjanjikan) berkomitmen untuk kesetaraan disabiltas," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di sela mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau dan mengecek fasilitas umum untuk masyarakat berkebutuhan khusus di Kompleks GBK Senayan Jakarta, Selasa.
Gubernur Anies menyebutkan janji kesetaraan itu dimulai dengan memberikan porsi bagi penyandang disabilitas untuk menjadi pegawai di Pemprov DKI.
"Kita berikan jatah dua persen dalam rekrutmen pegawai DKI," katanya.
Wujud janji lainnya adalah penyediaan fasilitas umum yang ramah difabel di gedung-gedung pemerintah, gedung BUMD dan lainnya.
Menurut mantan mendikbud itu, Pemprov DKI juga menyiapkan instrumen perpanjangan sertifikat laik fungsi (SLF) kepada pengelola gedung dan lainnya.
"SLF mewajibkan adanya fasilitas bagi penyandang disabilitas, SLF bisa diperbarui jika fasilitas itu sudah tersedia," katanya. ?
Sementara itu mengenai satu tahun pemerintahannya di DKI Jakarta, Anies mengatakan sebagian program sudah dilaksanakan.
"Anggaran anggaran untuk 2019 sudah mulai mencerminkan rencana kita," katanya.
Menurut dia, target tahun pertama memasukan janji dalam rencana pembangunan jangka menengah. Dengan dimasukkan dalam RPJMD dan diputuskan, maka janji itu bisa diberikan alokasi anggaran.
"Kalau gak masuk RPJMD, gak bisa mengalokasikan, dan itu tantangan terbesar tahun pertama," katanya.?
Ia menyebutkan dalam APBDP juga sudah masuk program pemilikan rumah dengan uang muka atau DP nol persen pada September dan dilaksanakan pada Oktober.
"Tahap demi tahap kita lakukan. Alhamdulillah kita bersyukur atas yang perjalanan satu tahun ini Insya Allah fondasinya sudah, tinggal meneruskan tahun kedua, ketiga, keempat," katanya.
Sementara mengenai peraturan ganjil genap, Anies mengatakan kebijakan tersebut diperpanjang hingga akhir tahun.
"Kita perpanjangan sekaligus memperkaya data sehingga kita punya data lebih lengkap," katanya.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2018