Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK), Bursah Zarnubi menilai isu "hoaks" terkait "buku merah" Polri menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Menurut dia, isu hoaks tersebut justru menimbulkan adanya persepsi bahwa ada unsur saling menjatuhkan di tubuh dua institusi, yaitu KPK dengan Polri.
"Seolah-olah ada untuk saling menjatuhkan, saling geser dan macam-macam itu. Kapolri sudah susah payah membangun stabilitas sehingga kondusif," kata Bursah dalam diskusi bertajuk "Menangkal Hoax Menjelang Pilpres 2019" di Kantor DPP PGK, Jakarta, Senin.
Bursah meyakini bahwa informasi tentang adanya dugaan aliran dana suap kepada Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian itu tidak benar karena sudah dibantah KPK dan Polda Metro Jaya.
Selain itu dia menilai isu "buku merah" juga sudah menimbulkan adanya dugaan perpecahan di internal Polri karena ada pihak yang ingin menggeser posisi Tito.
"Padahal selama ini Tito dan pimpinan KPK sudah bersusah payah membangun situasi kondusif antara kedua institusi hukum tersebut dan internal Polri sendiri," ujarnya.
Dalam diskusi tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Respiratori Saddam Al Jihad mengatakan situs IndonesiaLeaks yang menyebarkan isu hoaks "buku merah" Polri harus dibubarkan.
Hal itu menurut dia, karena secara fakta hukum, tudingan tentang adanya aliran dana ke Tito Karnavian sudah terbantahkan.
"Kata Ketua KPK tidak ada aliran dana ke Kapolri, artinya secara fakta hukum, (IndonesiaLeaks) gagal secara manuver politik," ujarnya.
Menurut dia, bisa saja isu yang diviralkan IndonesiaLeaks itu hanyalah hoax demi kepentingan politik tertentu.
Baca juga: Ma'ruf Amin soal isu dia berjoget
Baca juga: BMKG imbau warga Malut tak percaya isu akan terjadi tsunami
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018