Jakarta, (ANTARA News) - PT Vale Indonesia, perusahaan tambang nikel, merevisi target produksi selama tahun 2018 menjadi 75.000 metrik ton dari rencana sebelumnya yaitu 77.000 metrik ton.
Memasuki akhir tahun, PT Vale memproduksi nikel sebanyak 18.193 metrik ton pada periode triwulan ketiga tahun 2018, di mana hal tersebut berada di bawah target.
“Produksi di triwulan ketiga tahun 2018 berada di bawah rencana sebagai akibat dari aktivitas pemeliharaan yang tidak direncanakan untuk mengatasi masalah operasional yang teridentifikasi dan juga untuk memastikan keselamatan operasi kami,” kata CEO dan Presiden Direktur PT Vale Nico Kanter di Jakarta, Senin.
Menurut dia, pihaknya dapat memajukan jadwal pemeliharaan yang sebelumnya direncanakan di triwulan empat 2018 menjadi di triwulan ketiga 2018, sehingga diharapkan tidak ada lagi tambahan aktivitas pemeliharaan besar hingga akhir tahun.
Volume produksi di triwulan ketiga sekitar 4 persen lebih rendah dibandingkan volume produksi yang direalisasikan di triwulan kedua. Secara year-on-year atau perbandingan tahun ke tahun, produksi di triwulan ketiga tahun 2018 sekitar 10 persen lebih rendah dibandingkan produksi di triwulan ketiga tahun 2017.
Selain itu, produksi di September 2018 adalah 6 persen lebih rendah dibandingkan di September 2017 terutama disebabkan oleh tingkat kandungan nikel rata-rata yang lebih rendah di 2018 dan dampak dari aktivitas pemeliharaan yang tidak terencana yang disebutkan sebelumnya di triwulan tiga.
Baca juga: Presdir Vale: ekspor bijih nikel mentah berdampak negatif
Baca juga: PT Vale Indonesia kembangkan padi bebas pestisida
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2018