Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra bidang Kaderisasi dan Informasi Publik, Sugiono menegaskan bahwa calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto tidak ingin kampanye Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 sekedar pencitraan dengan diliput banyak media.
"Prabowo memiliki cara dan gayanya sendiri dalam menjalankan kampanye ini dan kampanye pada pemilu tidak harus selalu tampil di depan umum untuk membangun pencitraan saja," kata Sugiono di Jakarta, Senin.
Menurut dia, kampanye pilpres tidak harus selalu diliput media yang seakan-akan hanya berusaha untuk menaikkan citra. Prabowo memiliki cara sendiri agar visi misi menjadi capres dapat langsung dirasakan masyarakat luas.
Dia mengatakan yang terpenting adalah merumuskan dan membuat strategi untuk menciptakan Indonesia yang adil dan makmur untuk bisa dijalankan ketika terpilih nanti.
"Dan jangan sampai jika terpilih nanti janji-janji kampanyenya tidak bisa ditepati karena tidak memiliki kemampuan serta arah yang jelas untuk melaksanakannya," ujarnya.
Menurut dia, banyak orang yang tidak tahu bahwa agenda Prabowo sangat padat meskipun sifatnya bukan agenda publik.
Sugiono menjelaskan meskipun bukan agenda publik seperti mengadakan kampanye terbuka dengan ribuan masyarakat di daerah-derah namun kegiatan-kegiatan yang dilakukan Prabowo bertujuan untuk kepentingan publik yang lebih luas.
"Tetapi agenda kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk kepentingan publik seperti berdialog dengan para ekonom untuk membahas dan merumuskan kesejahteraan ekonomi untuk rakyat Indonesia serta ada juga kegiatan dengan para tenaga kesehatan yang bertujuan untuk merumuskan konsep kesehatan untuk kepentingan rakyat Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief dalam akun Twitter-nya mengatakan dirinya menangkap kesan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto kurang serius mau menjadi presiden.
Andi menilai capres harus aktif keliling Indonesia karena tidak ada rumus ajaib untuk menang dalam kontestasi pilpres.
Menurut dia, kalau Prabowo agak males-malesan, tidak mungkin partai pendukungnya yang super aktif.
"Prabowo harus keluar dari Kertanegara untuk kunjungi rakyat, sapa dan peluk cium dan sampaikan apa yang akan dilakukan kalau menang di tengah ekonomi yang sulit," ujarnya.
Andi menilai saat ini parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf sedang sibuk agar lolos ambang batas parlemen sehingga harus dimanfaatkan Prabowo aktif berkeliling menembus Indonesia mendulang suara.
Baca juga: Prabowo ke Solo, hadiri simposium dan bertemu Mangkunegara IX
Baca juga: Prabowo hormati putusan rakyat di Pilpres 2019
Baca juga: Prabowo puji program ekonomi kerakyatan LDII
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018