Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA News) - Korban gempa dan tsunami di Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, yang sampai sekarang masih tinggal di pengungsian mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk membangun tempat tinggal sementara.
"Semua masih trauma. Warga saat ini hanya berpikir bagaimana bisa memiliki tempat tinggal sementara," kata Mohammad Hamdin, pengungsi asal Desa Lero di Kecamatan Sindue, Senin.
Tsunami yang menerjang Kecamatan Sindue membuat seluruh rumah warga yang berada di pesisir pantai disapu bersih gelombang.
"Ribuan KK tidak memiliki tempat tinggal. Mereka hanya berharap bantuan dari pemerintah," ujar Hamdin.
Ia mengatakan sampai sekarang para pengungsi belum menerima informasi mengenai rencana pemerintah membangun barak untuk pengungsian terpadu atau memindahkan permukiman warga yang terdampak gempa.
"Jangan relokasi. Kabar mengenai pembangunan lokasi pengungsian terpadu saja belum ada tanda-tanda," tandas Hamdin.
Sekitar 1.200 orang dari berbagai desa di Kecamatan Sindue masih mengungsi di lapangan Sanggola Dusun 01 Pompaya Desa Lero. Kebanyakan pengungsi sampai sekarang belum berani kembali ke lokasi bekas permukiman untuk melihat kondisi rumah mereka yang diterjang tsunami.
Mereka juga belum memulai aktivitas sehari-hari seperti menggarap lahan pertanian atau melaut. "Warga di sini masih trauma berat. Belum ada aktivitas seperti biasa sebelum gempa dan tsunami," kata Hamdin.
Baca juga:
Korban gempa-tsunami Sindue berharap miliki MCK
TNI AD dirikan hunian sementara pengungsi di Palu
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018