Persyaratannya untuk menjadi rangking ketujuh dan negara maju, pelaku usaha atau wirausahanya minimal harus ada tiga persen dari jumlah penduduk.
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengajak para alumni pemagangan Jepang yang tergabung dalam Ikatan Pengusaha Kenshusei Indonesia (Ikapeksi Indonesia) membantu pemerintah mencari terobosan-terobosan baru dan memotivasi pekerja Indonesia menjadi wirausaha.
Direktur Bina Pemagangan Kemnaker Asep Gunawan dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan keberadaan wirausaha baru dibutuhkan untuk mewujudkan target Indonesia yang diprediksi menjadi negara maju dan negara peringkat ketujuh dunia sebagai pelaku ekonomi pada 2030.
"Persyaratannya untuk menjadi rangking ketujuh dan negara maju, pelaku usaha atau wirausahanya minimal harus ada tiga persen dari jumlah penduduk," kata Asep Gunawan.
Menurut dia, hingga saat ini Indonesia memiliki pelaku wirausaha sebanyak 1,8 persen dari total jumlah penduduk Indonesia sekitar 265 juta jiwa sehingga masih dibutuhkan 1,2 persen wirausaha.
Ia menuturkan Ikapeksi juga diharapkan membantu meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia melalui sinergitas Kemnaker dengan Ikapeksi.
"Di Direktorat Produktivitas terdapat program kewirausahaan yang sangat nyambung dengan Ikapeksi dalam membina dan mencetak wirausaha," kata Asep.
Asep berharap Ketua Ikapeksi terpilih dalam Musyawarah Besar II Ikapeksi melakukan pemetaan untuk pembinaan kewirausahaan dalam meningkatkan produktivitas dan meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia.
"Harapannya, ketua baru mempertahankan apa yang sudah dikerjakan ketua lama dan menciptakan terobosan untuk percepatan kompetensi," ujar Asep Gunawan.
Baca juga: Kemnaker adakan pelatihan barista
Baca juga: Kemnaker tingkatkan kualitas pekerja pariwisata Sumba
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018