Sumenep (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melakukan penanaman mangrove di Kepulauan Masalembu sebanyak 80.000 pohon selama 2007. "Kita akan melakukan penanaman mangrove sebanyak 80.000 pohon di Masalembu dengan luas areal 18 hektare," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sumenep, Ir. Abdul Mutallib Faraj, Minggu. Meski ia mengakui saat ini belum mempunyai data jumlah lahan kritis untuk kepulauan dan dataran, namun berdasarkan data tahun 2005 lalu luas lahan hutan mangrove untuk wilayah daratan yang sangat kritis meliputi Kecamatan Pragaan, Sarongi dan Kecamatan Kalianget yang mencapai 300 hektare. Selain upaya penanaman puluhan ribu pohon mangrove, kata dia, pada tahun 2008 mendatang pihaknya akan menginventarisir lahan hutan mangrove dan lahan yang kondisinya sangat kritis itu. Abdul Mutallib mengatakan, kerusakan lahan mangrove seperti yang terjadi di salah satu Desa di Kecamatan Saronggi telah berdampak negatif terhadap lingkungan. Bahkan, telah menimbulkan bencana banjir beberapa tahun silam. Untuk itu, pemerintah daerah telah menginstruksikan kepada pihak Kecamatan untuk melarang masyarakat melakukan penebangan pohon mangrove. Menurut dia, semangat menanam pohon mangrove di wilayah Sumenep ini seiring dengan keinginan istri Menteri Kelautan dan Perindustrian RI, Ny. Annie Numberi, dalam kunjungan kerjanya di Sumenep (4/8). "Beliau (Ny Annie Numberi) telah melakukan penanaman pohon mangrove di Desa Kalianget Barat, Kecamayan Kalianget," katanya. Untuk itu, kata dia, dengan semangat Ny Annie, Pemkab Sumenep akan menindaklanjuti dengan seirus. "Bahkan beliau juga berpesan agar lebih giat melakukan penananam mangrove bersama Pramuka Saka Bahari yang baru dibentuk, guna menghindari terjadinya abrasi laut," katanya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007