Medan (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara, melanda sembilan kecamatan di daerah itu.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis diterima di Medan, Sabtu, mengatakan sembilan kecamatan itu yakni Natal, Lingga Bayu, Muara Batang Gadis, Naga Juang, dan Panyabungan Utara.

Kemudian, Bukit Malintang, Ulu Pungkut, Kota Nopan dan Batang Natal.

"Data sementara tercatat 13 orang meninggal dunia dan 10 orang hilang, di Kabupaten Mandailing Natal (Madina)," ujar Sutopo.

Ia mengatakan 11 murid madrasah di Desa Muara saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Jumat (12/10), sore meninggal dunia tertimpa bangunan yang hancur diterjang banjir bandang, saat pelajaran sedang berlangsung.

Sungai Aek Saladi mengalir dengan debit air besar, dan membawa lumpur, serta meluap menerjang madrasah tersebut. Sebagian korban tertimbun lumpur dan material tembok yang roboh, akibat terjadinya banjir.

"Jumlah korban yang hilang itu, masih dapat berubah karena belum dapat dipastikan," ujarnya.

Sutopo menambahkan ditemukan dua orang lagi meninggal dunia akibat kendaraan masuk sungai dan hanyut.

"Korban yang meninggal adalah satu personil Polsek dan satu orang pegawai PT Bank Sumut.Dan dua orang warga berhasil diselamatkan dari kendaraan yang hanyut," katanya.

Baca juga: Banjir landa dua desa Mandailing Natal

Baca juga: 730 warga Natal diungsikan akibat banjir

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018