Ngawi, Jawa Timur (ANTARA News) - Sebanyak 14 orang warga Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, yang menjadi korban gempa bumi dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), akhirnya pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Ngawi.
"Hingga kini sudah ada empat kepala keluarga atau sebanyak 14 orang yang sudah kembali ke Ngawi," ujar Kasi Perlindungan dan Bencana Alam Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Ngawi Maryanto kepada wartawan di Ngawi, Sabtu.
Dari belasan warga tersebut merupakan warga Desa Jagir, Kecamatan Sine, Desa Bangunrejo Lor, Kecamatan Kedunggalar, serta wilayah Kecamatan Karanganyar.
Maryanto menjelaskan Dinsos Ngawi saat ini sedang melakukan pendataan dan identifikasi warga Ngawi yang menjadi korban gempa dan tsunami di Sulteng.
"Sehingga nanti jika ada progam bantuan dari pemerintah bisa langsung disalurkan dalam rangka peningkatan kesejahteraan," kata dia.
Pendataan juga berfungsi untuk mengetahui jumlah warga Ngawi yang menjadi korban bencana di Sulteng Palu, karena ada kemungkinan dari jumlah yang terdata saat ini masih bisa bertambah.
Berdasarkan keterangan para korban, mereka berhasil pulang kampung melalui berbagai cara, di antaranya dengan menumpang pesawat Hercules milik Skuardon 32 Lanud Abdulrachman Saleh Malang dan kapal Pelni.
Meski demikian, ada juga yang berhasil pulang ke Ngawi dengan cara mandiri, di antaranya dengan menggunakan pesawat komersial yang memiliki tujuan ke Pulau Jawa, seperti yang dilakukan oleh Sunarto (53) bersama keluarganya.
"Saya memilih pulang saja dan bersyukur bisa tiba di Ngawi. Kemarin ada jadwal penerbangan Lion Air ke Jawa, dengan mengumpulkan uang yang tersisa langsung ikut saja," ungkap Sunarto.
Ia menceritakan rumahnya yang berada di wilayah Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, telah hancur diterjang tsunami. Sebelum pulang ke Ngawi, ia dan keluarganya bertahan di posko pengungsian.
Sunarto merasa bersyukur bisa selamat dari bencana. Meski demikian, trauma akibat bencana besar tersebut masih menyelimuti keluarganya sehingga memilih pergi ke tempat yang aman dengan pulang kampung di Ngawi.
Baca juga: Korban gempa-tsunami belum terima kabar soal relokasi
Baca juga: Desa Ramba dan kisah nenek tertutup runtuhan rumah
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018