"Ukun.. Ukun.. Ukun..," teriak para penonton. Para penonton yang hadir mengelu-elukan nama Ukun berulang kali. Ukun pun menyambut elu-eluan tersebut dengan menepukkan raket ke telapak tangannya.
Setelah pertandingan, Ukun mengucapkan rasa terima kasih kepada para penonton yang memberi dukungan kepadanya.
"Penonton luar biasa menambah semangat. Tapi mohon maaf belum bisa kasih yang terbaik," ucapnya.
Ukun meraih medali perak setelah pada laga pamungkas harus mengakui keunggulan wakil dari India Pramod Bhagat pada partai final cabang olahraga bulu tangkis nomor tunggal putra SL3 Asian Para Games 2018.
Pria 48 tahun itu kalah setelah melalui pertarungan tiga set yang menegangkan dengan perolehan angka 19-21, 21-15 dan 14-21.
Pertandingan berlangsung alot pada set pertama. Reli-reli panjang menghiasi pertarungan dua atlet tersebut. Beberapa kali Ukun sukses menempatkan pukulan yang tidak mampu dikembalikan oleh Bhagat.
Namun Bhagat membalasnya dengan pukulan keras tajam yang tak mampu dihadang oleh Ukun. Set pertama berhasil dimenangkan oleh Bhagat dengan angka 19-21.
Pada set kedua, Ukun mencoba untuk mengubah strategi dengan bermain lebih tenang. Tempo pertandingan dimainkan tidak terlalu cepat sehingga dirinya lebih mampu untuk mengontrol pertandingan.
Pramod nampaknya tidak terlalu nyaman dengan gaya permainan seperti itu. Dia pun terlihat sedikit keteteran dan beberapa kali melakukan kesalahan sendiri. Ukun sukses merebut set kedua dengan raihan angka 21-15.
Pada set penentuan, Pramod berhasil mengubah keadaan. Dirinya tidak lagi meladeni gaya main reli yang dimainkan oleh Ukun. Ukun yang nampak tidak siap dengan gaya permainan Prabot itu berulang kali harus kehilangan poin.
Reli-reli panjang yang coba dimainkannya jarang membuahkan angka. Hasilnya Ukun pun harus menerima kekalahan atas Prabot dengan angka 14-21.
"Saya ajak reli dia enggak melayani, dan netting dia juga lagi mulus. Lawannya memang bagus," pungkas Ukun.
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018