Jakarta (ANTARA News) - Truk dengan warna hijau limau khas layanan pesan milik Facebook, WhatsApp, terparkir di jalanan India, kemudian lima orang keluar dari truk tersebut dan mulai melakukan drama komedi.
Acara ini adalah bagian dari upaya WhatsApp untuk memerangi berita palsu, yang telah memicu banyak penganiayaan di negara di mana 200 juta orang menggunakan layanan tersebut.
Dari laporan Reuters, Jumat (12/10), para aktor menarik perhatian banyak orang ketika drama ini mengungkap bagaimana menyebarkan misinformasi secara online dapat memicu kekerasan.
“Masyarakat kita lebih baik dari mereka dan itulah mengapa Anda harus membenci mereka,” kata salah satu aktor, mengutip satu contoh berita palsu yang beredar di WhatsApp di India. “Jika Anda benar-benar salah satu dari kami, sebarkan pesan ini.”
Teks, gambar, dan video semacam itu bertujuan untuk menyebarkan perselisihan. Masyarakat kemudian diberitahu bagaimana mengidentifikasi pesan yang diteruskan dan menggunakan WhatsApp secara bertanggung jawab.
Dorongan ini mengikuti tekanan kuat pemerintah India kepada Facebook dan WhatsApp untuk melawan berita palsu dan rumor yang telah menyebabkan lebih dari 30 kematian dalam sekitar 70 kali upaya penganiayaan sejak Januari 2017, menurut portal data IndiaSpend.
Kampanye ini sedang dijalankan bersama dengan Reliance Jio, operator telekomunikasi yang tumbuh cepat yang baru-baru ini menyediakan layanan WhatsApp di perangkat ponselnya, JioPhone, yang dibandrol 20 dolar AS (Rp304 ribu).
Ratusan orang dari WhatsApp dan Jio membantu mendorong kampanye tersebut, dengan beberapa karyawan WhatsApp dari California, kata juru bicara WhatsApp dalam sebuah pernyataan email, demikian Reuters.
Baca juga: WhatsApp kembangkan perangkat anti penyebaran hoax di India
Baca juga: WhatsApp tawarkan tips bedakan berita palsu menyusul pembunuhan India
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018