Bali (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara mengatakan ada tiga jenis startup yang kemungkinan bisa menjadi unicorn di Indonesia, yakni edu tech, health tech dan fin tech.

Indonesia saat ini memiliki empat startup yang tergolong unicorn, atau yang memiliki valuasi di atas 1 miliar dolar, yaitu GO-JEK, Bukalapak, Traveloka dan Tokopedia. Selain keempat itu, Rudiantara menyebut hadirnya anggota lain.

"Selalu orang bertanya ke saya, unicorn berikutnya siapa sih kira-kira? Saya selalu katakan, clue-nya, satu adalah pendidikan. Mengapa pendidikan? Karena APBN kita itu berdasarkan undang-undang dasar 20 persen itu harus digelontorkan untuk pendidikan," ungkap Rudiantara usai membuka "The Nexticorn International Convention - Digital Paradise" di Bali, Sabtu.

Baca juga: Menkominfo bercita-cita Indonesia punya 10 unicorn pada 2020

Rudiantara menambahkan, "Tahun ini saja Rp400 triliun lebih digelontorkan untuk pendidikan. Tahun depan pasti masih lebih lagi. Itu kan kalau dapat satu atau dua persen saja sudah 10 triliun kalau dua persen. Jadi akan besar,".

Untuk jenis yang kedua, Rudiantara menyebut health tech juga memiliki peluang yang besar. Sebab, angka yang akan dihasilkan tidaklah kecil.

Baca juga: Menkominfo: startup pendidikan berpotensi jadi unicorn

"Karena berdasarkan undang-undang dasar kita, 5 persen kita harus dialokasikan ke kesehatan. Lagi-lagi, 5 persen itu sekira Rp100 triliun lebih dibelanjakan. Kalau satu persennya saja sudah angka yang luar biasa besar," paparnya.

"Dan jangan lupa Fin tech. Fin tech itu traksinya lagi tinggi. Investor senang dengan perusahaan yang traksinya tinggi. Artinya tiba-tiba market-nya naik," tutup Rudiantara.

Baca juga: Pasar modal diharapkan bentuk aturan Unicorn IPO

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018