pada dasarnya infrastruktur dibutuhkan semua negara, tidak hanya negara pasar berkembang, seperti Indonesia, tetapi juga negara maju, yang berbeda adalah tantangan yang dihadapi masing-masing negara
Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakinkan para investor swasta bahwa pemerintah akan mengombinasikan viabelitas komersial dan sosial proyek infrastruktur.
"Untuk biaya proyek yang 'non-commercially viable' seperti membangun irigasi, jalan desa, infrastruktur di daerah terpencil tentu itu tugas pemerintah, tapi sektor swasta punya pekerjaan lebih besar untuk infrastruktur penting seperti komunikasi atau listrik," kata JK dalam Forum Infrastruktur Global 2018 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (13/10).
Oleh karena itu, Wapres meyakinkan para investor swasta yang hadir dalam forum tersebut bahwa pemerintah Indonesia mengerti kepentingan bisnis bagi investasi mereka, sekaligus meminta mereka mendukung upaya kombinasi yang dilakukan pemerintah.
JK menekankan bahwa pada dasarnya infrastruktur dibutuhkan semua negara, tidak hanya negara pasar berkembang, seperti Indonesia, tetapi juga negara maju, yang berbeda adalah tantangan yang dihadapi masing-masing negara.
"Di negara kepulauan, termasuk sueperti Indonesia, konektivitas laut dan udara sangat penting sehingga transportasi harus bagus kalau tidak ekonomi akan masalah karena kami butuh 'logistic cost' yang lebih mahal dari negara kontinental," kata dia.
Karena itu, Wapres menyerukan kerja sama multilateral untuk menjawab tantangan infrastruktur global saat ini yang meliputi bagaimana mempercepat pembangunan dengan melibatkan investor swasta, pembiayaan proyek jangka panjang, efektivitas strategi pemerintah, dan teknologi.
Forum Infrastruktur Global 2018 yang dihadiri berbagai bank pembangunan dunia, institusi investasi, dan perbankan dunia tersebut merupakan salah satu sesi Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, 8-14 Oktober 2018.
Baca juga: Bank Dunia upayakan triliunan dolar untuk SDGs
Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018