Kuala Lumpur (ANTARA News) - Samsung serius menggarap ponsel semi flagship di seri A, namun, posisinya tidak akan menggeser seri flagship yang ditandai dengan huruf S.

“Waktu kami membuat A8, belum premium, tapi, harganya di atas. Ternyata ada kebutuhan di situ, di segmen mid-high,” kata Head of IM Product Marketing Samsung ELectronics Indonesia, Denny Galant, saat acara diskusi media di Kuala Lumpur.

Samsung baru saja menambah model di seri dengan meluncurkan A7 dan A9, mulai awal tahun ini, mereka memposisikan seri A sebagai “adik” dari ponsel seri S alias semi-flagship.

Spesifikasi ponsel seri A menawarkan performa yang cukup dan memiliki fitur-fitur yang hampir menyamai flagship seri S. Samsung menerapkan konsep mirip flagship, namun, harga terjangkau untuk seri A.

Ponsel seri yang mereka lempar ke pasaran tahun ini antara lain adalah A8, A8 +, A7 dan A9, tujuannya agar semua segmen kelas menengah tergarap dan jembatan bagi konsumen sebelum lompat ke ponsel flagship.

Jika ditinjau dari segi harga, ponsel kelas berharga di atas ponsel Samsung di seri J, namun, tidak semahal ponsel flagship mereka di seri S. Ketika disinggung harga ponsel flagship dan semi flagship yang cuku tinggi, Samsung menilai hal ini disebabkan nilai tukar mata uang asing yang berbeda-beda dari tahun ke tahun.

Setelah meluncurkan model A7 dan A9, Samsung berencana tidak lagi meneruskan produksi, atau discontinue, model A6, A8 dan A8+, namun, model A6+ masih berlanjut.


Baca juga: Samsung Galaxy A9 dan A7 pakai chipset Exynos dan Snapdragon
Baca juga: Mencoba Samsung Galaxy A9 (video)
Baca juga: Mencoba Samsung Galaxy A7 (video)

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018