Kontrak emas untuk pengiriman Desember turun 5,6 dolar AS menjadi 1.222 dolar AS per ounce
Chicago (ANTARA News) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena dolar AS kembali menguat dan saham-saham AS bergerak naik setelah penurunan selama dua hari mendorong investor memburu aset-aset safe-haven logam mulia.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, sebut Xinhua, turun 5,6 dolar AS atau 0,46 persen, menjadi ditutup pada 1.222 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, menguat 0,21 persen menjadi 95,24 pada pukul 19.10 GMT.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS, menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Sehari sebelumnya, pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), emas berjangka melonjak hampir tiga persen, karena statusnya sebagai salah satu aset "safe-haven" menarik minat investasi di tengah penurunan tajam saham-saham AS.
Indeks-indeks saham utama AS bergerak lebih rendah lagi pada Kamis (11/10), gagal pulih dari penurunan Rabu (10/10), di tengah pasar saham global yang menderita penurunan luas pada perdagangan Kamis (11/10).
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 2,9 sen atau 0,2 persen, menjadi menetap di 14,635 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Januari 2019 turun 6,6 dolar AS atau 0,78 persen, menjadi ditutup pada 840 dolar AS per ounce.
Baca juga: Bursa Wall Street ditutup menguat setelah dua hari jatuh
Baca juga: Pembelian aset "safe haven" dorong harga emas melonjak hampir tiga persen
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018