Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto, mengatakan wajar ada dinamika penetapan harga premium karena berkaitan dengan hal strategis dan hidup hajat orang banyak.
“Politik itu dilihat dari keputusan akhir. Bahwa ada dinamika di dalam penetapan harga BBM, merupakan hal yang wajar. Keputusan pembatalan harga premium itu menunjukkan bahwa terkait hal strategis,” kata Hasto dalam keterangan yang diterima, Kamis.
Hasto mengatakan bahwa pembatalan kenaikan harga premium tersebut senafas dengan watak kepemimpinan Jokowi yang selalu mendengarkan suara rakyat, ditempat yang paling pelosok sekalipun.
“Tradisi blusukan yang terus dilakukan Pak Jokowi telah membangun kepekaan kepemimpinan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat,” katanya.
Hal ini diungkapkan Sekretaris TKN ini menanggapi komentar beberapa kalangan terkait maju mundurnya pemerintah dalam menetapkan harga premium.
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan harga BBM jenis Premium batal naik.
"Atas perintah dan arahan bapak Presiden, premium batal naik, " kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi ketika dihubungi Antara News di Jakarta, Rabu (10/10).
Lebih lanjut, ia menuturkan, hingga saat ini masih menunggu evaluasi dari banyak hal, salah satunya dari kesiapan PT Pertamina (Persero).
Beberapa saat sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan sempat menyebutkan BBM jenis Premium akan naik dari Rp6.550 menjadi Rp7.000 pada hari ini. Hal tersebut berkaitan dengan penyesuaian harga dari BBM nonsubsidi.
PT Pertamina (Persero) menyesuaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU, khususnya Pertamax Series dan Dex Series, serta Biosolar Non PSO mulai hari ini (Rabu, 10/10) dan berlaku di seluruh Indonesia pukul 11.00 WIB.
"Atas ketentuan tersebut, maka Pertamina menetapkan penyesuaian harga. Sebagai contoh di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax Rp 10.400 per liter, Pertamax Turbo Rp 12.250 per liter, Pertamina Dex Rp 11.850 per liter, Dexlite Rp 10.500 per liter, dan Biosolar Non PSO Rp.9.800 per liter," demikian data laman Pertamina yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu.
Pertamina klaim harga yang ditetapkan ini masih lebih kompetitif dibandingkan dengan harga jual di SPBU lain. Harga yang ditetapkan untuk wilayah lainnya bisa tertera di laman Pertamina.
Sedangkan harga BBM Premium, Biosolar PSO dan Pertalite tidak naik. Khusus untuk daerah yang terkena bencana alam di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah sementara ini harga tidak naik.
Penyesuaian harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan Biosolar Non PSO merupakean dampak dari harga minyak mentah dunia yang terus merangkak naik.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018