salah satu nilai potensi transaksi tersebut berasal dari importir kelapa sawit Mesir, United Oil, yang memesan 50 ribu metrik ton per bulan

Jakarta (ANTARA News) - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III berhasil meraih sejumlah potensi kontrak perdagangan komoditas kelapa sawit dengan nilai hingga ratusan miliar rupiah per bulan, setelah kunjungan kerja delegasi perusahaan ke Mesir selama 4 hari.

Induk holding BUMN Perkebunan itu menggelar road show pertemuan bisnis di Mesir pada 7-10 Oktober 2018 yang dipimpin Dirut PTPN III, Dolly Parlagutan Pulungan, sebut laman KBRI Cairo, Kamis.

Selama melakukan kunjungan kerja di Mesir, delegasi melakukan sejumlah pertemuan dengan pebisnis Mesir serta kunjungan ke beberapa perusahaan.

Sejumlah perusahaan yang dijajaki antara lain importir dan pengolah kelapa sawit United Oil, importir kelapa sawit Arma Group, importir bioetanol dan perusahaan obat Pharco Pharmautical, perusahaan ban Alexandria tyre dan importir kopi robusta Al Gharas.

Disebutkan salah satu nilai potensi transaksi tersebut berasal dari importir kelapa sawit Mesir, United Oil, yang memesan 50 ribu metrik ton per bulan. Finalisasi kontrak ini akan dibahas akhir bulan Oktober di Jakarta.

“Perwakilan dari United Oil akan datang ke Jakarta untuk finalisasi sekalian membahas teknis pengiriman,” ujar Dolly di Kairo.

Menurut Dolly, pihaknya mematok harga kelapa sawit berfluktuasi mengikuti pasar, kira-kira saat ini 500 dolar per metrik ton.

Dengan demikian, nilai total potensi perdagangan kelapa sawit dapat mencapai sekitar 25 juta dolar perbulan (sekitar Rp375 miliar).

”Kami senang permintaan dari Pasar Mesir cukup tinggi, tapi sementara ini kami hanya dapat mengalokasikan 50 ribu metrik ton saja perbulan karena ada permintaan lain di Saudi Arabia," jelas Dolly.

Ia menambahkan, volume pengiriman kelapa sawit perusahaan ke Mesir akan meningkat pada awal tahun 2019 karena pada Januari 2019, importir kelapa sawit lainnya, Arma Group, juga memesan 15 ribu metrik ton.

Dengan demikian, total penjualan kelapa sawit ke Mesir pada tahun 2019 dapat mencapai 65 ribu metrik ton senilai sekitar 32,5 juta dolar (sekitar Rp487,5 miliar).

Selain itu ada pula rencana penjualan 15 ribu metrik ton minyak goreng ke Mesir senilai kurang lebih 9 juta dolar (sekitar Rp 135 miliar).

“Dari muhibah kerja ke Mesir, nilai perdagangan kelapa sawit dan minyak goreng ke Mesir sudah mencapai Rp600 miliar. Dan itu belum ditambah dengan rencana ekspor kopi, bioethanol, karet dan teh,” kata Dolly.

Dolly optimistis rencana ekspansi penjualan komoditas ke Pasar Afrika dapat berjalan baik. Apalagi, Mesir dapat dijadikan hub untuk memasarkan produk ke Afrika.

“Kami berterima kasih dengan fasilitasi KBRI Cairo, terutama dukungan penuh Dubes Helmy yang telah membantu meyakinkan pengusaha Mesir berbisnis langsung dengan Holding PTPN III,” tandas Dolly.

Selama kunjungan kerja di Mesir, sejumlah pejabat KBRI Cairo ikut mendampingi antara lain Duta Besar Indonesia untuk Mesir Helmy Fauzi.

Dubes Helmy Fauzi menyambut gembira capaian yang diraih delegasi Holding PTPN III usai bertemu dengan sejumlah pebisnis Mesir.

Menurutnya, penetrasi pasar yang dilakukan BUMN ke Mesir dan Afrika masih terbilang minim. “Melihat potensi Mesir dari dekat, kami yakin volume ekspor komoditas yang dimiliki BUMN seperti Holding PTPN III ke Afrika akan meningkat tajam,” urainya.

Baca juga: PTPN-Pertamina rencanakan bangun pabrik biodiesel

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2018