Washington (ANTARA News) - Satu pesawat militer yang membawa empat anggota Kongres Amerika Serikat (AS), ditembak di Irak pada Kamis (30/8), namun tidak satupun peluru kena ke pesawat dan tidak ada yang cedera, kata juru bicara para anggota Kongres itu, Jumat. Pesawat angkut C-130 melakukan manuver-manuver mengelak, setelah tinggal landas pada malam hari dari Baghdad, kata Ken Lundberg, juru bicara Senator Mel Martinez, asal Florida, salah satu penumpang pesawat tersebut. Selain Martinez, pesawat itu juga membawa sesama Senator dari Partai Republik, Richard Shelby dari Alabama dan James Inhofe dari Oklahoma, serta Robert "Bud" Cramer, dari Partai Demokrat. Lundberg mengemukakan, Martinez diberitahu bahwa tiga granat berpelontar roket ditembakkan ke pesawat, namun pejabat pertahanan AS di Washington mengemukakan tampaknya tembakan itu berasal dari senapan ringan. "Dia (Martinez), baru saja melepas rompi anti peluru dan akan tidur. Saat itu terlihat kilatan cahaya dan pesawat mulai berbelok ke berbagai arah," kata Lundberg mengutip ucapan sang senator kepada dirinya. "Keseluruhan insiden berlangsung selama tiga atau lima menit," kata Lundberg lalu mengemukakan pesawat itu terbang ke Amman, Yordania. Pernyataan dari pasukan AS di Irak mengemukakan pesawat itu "mengamati ada tembakan dari darat ke udara" saat meninggalkan Baghdad. Pesawat itu kemudian melepaskan suar pengalih dan melakukan "manuver mengelak standard". Tembakan itu berasal dari tempat yang berjarak beberapa mil dari pesawat, kata seorang pejabat pasukan AS di Baghdad, yang minta namanya tidak disebut. "Para awak melakukan hal yang benar, mereka menempuh semua prosedur pencegahan, namun tampaknya mereka berada di ketinggian yang terhindar dari bahaya senapan ringan," kata sumber itu. Para anggota parlemen AS itu telah seharian di Baghdad dan telah mendapat penjelasan dari komandan pasukan AS di Irak, Jenderal David Petraeus. Sejumlah anggota parlemen AS telah berkunjung ke Irak menjelang serangkaian laporan penting mengenai situasi keamanan dan politik di Irak yang akan disampaikan ke Kongres pada pekan-pekan mendatang. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007