Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama (Menag) M. Maftuh Basyuni mengatakan, meski pemerintah tetap mempertahankan penyelenggaraan haji khusus, atau dahulu dikenal ONH Plus, namun tidak akan memberi keistimewaan khusus dan tetap akan memberlakukan sama terhadap semua jamaah.
Tidak ada perlakuan khusus, semua sama, kata Menag di Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu, usai membuka Muktamar As`adiyah Wajo.
Didampingi Dirjen Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren di Direktorat Pendidikan Islam Depag, Drs,H. Amin Haedari MPd dan Kakndep Wajo, Sahrulyadi, Maftuh mengatakan bahwa penyelenggaraan haji harus lebih baik dari tahun ke tahun.
Namun sampai saat ini ia terus memantau bahwa di berbagai daerah menginginkan adanya tambahan kuota. Ini menunjukan makin banyak orang Indonesia memiliki kemampuan secara finansial.
Untuk itu, Maftuh minta pengertian karena kendati kantong berisi uang cukup tapi belum punya kemampuan berupa kesempatan hendaknya bersabar.
Indonesia mendapat kuota haji 1428 H sebesar 210 ribu orang, sedangan untuk haji melalui Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) khusus memperolah jatah sebesar 16 ribu orang. Untuk BPIH ini, juga tidak akan ada keistimewaan khusus, katanya.
Mengenai munculnya keributan dan terlantarnya jamaah umroh yang sesungguhnya menjadi penanggung jawab penuh biro perjalanan, Maftuh sangat menyayangkan.
Namun ketika dimintai pendapatnya bahwa perlunya ada intervensi Depag untuk membereskan biro perjalanan haji dan umroh, Maftuh mengatakan, jelas hal itu akan dilakukan.
Ia melanjutkan lagi, tidak merasa takut atau gentar menghadapi biro perjalanan haji dan umroh yang nakal hingga jemaah terlantar.
"Ingat, mereka adalah manusia yang akan melaksanakan ibadah," tegasnya.
"Apakah bapak takut, karena sampai kini belum juga ada yang ditindak," tanya wartawan.
Mendengar pertanyaan itu, Maftuh dengan raut muka serius mengatakan, kalau tahun lalu lebih dari 20 biro perjalanan haji dan umroh ditindak, untuk tahun ini bisa lebih.
Ia mengaku jumlah biro yang pasti akan ditindak berapa banyak. Namun seingatnya sekitar 16 biro akan dilarang aktif selama setahun. Satu biro lainnya akan dicoret.
"Saya tidak takut. Tapi mereka yang takut hadapi saya," kata Maftuh dengan suara lantang.
Jangankan 20 biro perjalanan haji dan umroh yang harus dihadapi. Lebih dari itu tak perlu ditakuti. "Arab saja kita hadapi, apa lagi 20 biro," kata Maftuh.
Ia menambahkan, dalam dua tiga hari ke depan Depag akan mengumukan biro perjalanan haji dan umroh yang dikenakan sanksi.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007