Jakarta, (ANTARA News) - Kontingen Indonesia pada Asian Para Games (APG) 2018 sudah mampu memenuhi target yang ditetapkan pemerintah yaitu 17 emas, namun semangat untuk mengejar medali masih menggebu karena masih ratusan emas yang siap diperebutkan.
Hingga hari keenam pelaksanaan kejuaraan untuk atlet disabilitas di Jakarta, Kamis, kontingen Indonesia bertengger di posisi enam klasemen dengan 23 emas, 29 perak dan 34 perunggu. Sedangkan di puncak ada China dengan 105 emas, 53 perak dan 39 perunggu.
"Tim akan terus berusaha mengejar medali emas karena hasil maksimal yang kami raih baru perak. Semoga dalam tiga hari kedepan emas mampu kami raih," kata pelatih tim para-balap sepeda Puspita Mustika Adya.
Cabang balap sepeda dalam tiga hari kedepan akan mempertandingkan nomor trek yang pelaksanaannya di Jakarta International Velodrome Rawamangun, Jakarta. Ada 16 emas yang diperebutkan. Khusus hari ini enam emas yang bakal dikejar pebalap.
Muhammad Fadli Immamuddin yang sukses meraih perak pada ITT C4 bakal menjadi unggulan untuk meraih medali karena mantan pebalap motor nasional ini akan turun di dua nomor sekaligus yaitu sprint dan individual pursuit. Selain itu ada Sufyan Saori.
Harapan untuk meraih medali emas tidak hanya dari balap sepeda. Cabang olahraga para atletik tetap menjadi unggulan untuk menyumbang emas karena peluang tetap terbuka. Hingga hari keenam, para atletik telah menambang enam medali emas atau melebih target tiga emas.
Ada 33 medali emas yang bakal diperebutkan yang diantaranya dari nomor loncat tinggi putra-putri, lompat jauh putra-putri dari beberapa kategori. Pada atletik ini, kontingen Indonesia tetap mempunyai peluang meraih medali meski kontingen China cukup dominan.
Begitu juga di para renang. Ada 18 medali emas yang diperebutkan. Pada cabang ini kontingen Indonesia sering terganjal karena hingga saat ini baru meraih satu emas tiga perak dan tiga perunggu. Syuci Indriani tetap menjadi andalan pada beberapa nomor tersisa.
Selain para balap sepeda, atletik dan renang, cabang olahraga yang memperebutkan medali emas adalah panahan, angkat berat, tenis kursi roda, judo, anggar kursi roda, menembak, voli duduk dan tenpin boling.
Semangat para atlet untuk mengejar medali emas ini tak lepas dari keinginan untuk menjadi yang terbaik. Apalagi kejuaraan empat tahunan ini berlangsung di Tanah Air. Tidak hanya itu, bonus besar juga menjadi salah satu motivasi untuk menjadi yang terbaik.
Bonus yang diberikan pada peraih medali emas adalah sama dengan Asian Games 2018 yaitu Rp1,5 miliar. Hingga saat ini Sapto Yogo Purnomo menjadi atlet peraih emas individu dari dua nomor atletik yang berbeda. Bonus besar dipastikan bakal mengalir ke kantongnya selain bonus yang lain.
Dengan besarnya bonus yang diberikan pemerintah, beberapa atlet langsung menegaskan jika akan berbagi dengan saudara-saudara kita yang saat ini terkena musibah seperti di Palu Sulawesi Tengah dan sekitarnya. Seperti yang akan disampaikan peraih emas atletik nomor 100 meter T13 Putri Aulia.
"Memang saya sudah berniat sebagian rezeki itu buat disumbangkan ke Palu," kata Putri Aulia usai pengalungan medali di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (10/10).
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2018