Teknologi sudah jelas bisa membantu, dan kita harus mendesainnya untuk memperkuat strategi perkembangan ekonomi yang inklusif

Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendorong pemanfaatan teknologi untuk mewujudkan ekonomi inklusif di negara-negara Asia Timur.

"Teknologi sudah jelas bisa membantu, dan kita harus mendesainnya untuk memperkuat strategi perkembangan ekonomi yang inklusif," kata Menkeu dalam pidato pembukaan seminar A Resurgent East Asia: Adapting to New Realities yang merupakan rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Rabu.

Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir, telah menikmati manfaat teknologi digital untuk menunjang kemakmuran.

Salah satu contohnya adalah kehadiran penyedia layanan transportasi berbasis aplikasi daring, Go-Jek, yang telah memungkinkan jutaan orang mengembangkan mata pencaharian mereka.

Didirikan oleh pengusaha muda Nadiem Makarim pada 2010, saat ini Go-Jek telah menghubungkan lebih dari satu juta pengendara dan lebih dari 20 juta pengguna di Indonesia.

Bukan hanya besarnya pengaruh Go-Jek bagi pemberdayaan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi, Menkeu juga mengapresiasi inisiatif penciptaan sebuah aplikasi yang dapat menghubungkan masyarakat yang sebelumnya tidak terhubung.

"Orang-orang kini bisa bertransaksi secara efisien berdasarkan trust yang mereka saling bangun. Ide ini luar biasa," tutur Sri Mulyani.

Upaya lain yang bisa dioptimalisasi oleh negara-negara berkembang kawasan Asia Timur adalah peningkatan peran serta perempuan dalam dunia kerja.

Mengutip laporan Asian Development Bank, saat ini kurang dari setengah jumlah perempuan di Asia bekerja sementara hampir 80 persen laki-laki bekerja.

Untuk perempuan pekerja pun, upah yang mereka peroleh 25 persen lebih sedikit dibandingkan laki-laki pekerja.

“Jika persoalan ini tidak diselesaikan maka ongkosnya akan besar bagi perekonomian global, kira-kira 4,5 triliun dolar AS pada 2025 menurut survey McKinsey,” Menkeu mengingatkan.

Baca juga: Ini lima tantangan ekonomi Asia Timur, sebut Menkeu
Baca juga: Indonesia jadi negara dengan perbaikan regulasi bisnis terbaik di Asia Timur dan Pasifik
Baca juga: Menperin ingatkan 60 persen manufaktur diotomatisasi teknologi digital

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018