Magelang (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir melakukan panen raya padi varietas unggul MIRA-1 bersama petani di Desa Bojong, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu. Dengan didampingi anggota F-PAN di Komisi VII DPR Tjatur Sapto Edi dan Bupati Magelang Singgih Sanyoto, Soetrisno Bachir memotong segenggam padi sebagai tanda simbolis dimulainya panen padi di lahan seluas 100 hektar. Jenis padi unggul yang ditanam masyarakat setempat adalah varietas MIRA-1, hasil rekayasa Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan telah terbukti memberi hasil lebih banyak daripada padi jenis lain. Menurut Tjatur, usia padi yang dipanen tersebut adalah 100 hari tanam dan berdasarkan hasil penelitian padi itu juga sangat efisien dalam hal kebutuhan air. "Karena itu, padi varietas ini bisa tumbuh dengan baik di lahan kering" kata dia. Padi varietas MIRA-1 menghasilkan produksi yang lebih tinggi daripada varietas yang ditanam masyarakat setempat sebelumnya, yaitu IR-64. Jika jenis padi sebelumnya hanya menghasilkan 120 butir gabah dalam setiap malai padi, maka MIRA-1 bisa mencapai jumlah butir per malai rata-rata 180 butir. Selain itu, anakan padi pada setiap rumpun untuk varietas MIRA-1 tersebut juga bisa mencapai 24 batang padi, dan itu jauh lebih banyak daripada varietas IR-64. MIRA-1 juga tahan terhadap hama wereng coklat. Untuk setiap hektar lahan padi, potensi hasil panen mencapai 9,2 ton dengan rata-rata produksi 6,29 ton gabah kering giling per hektar. Para petani yang tergabung dalam kelompok tani Puji Rahayu 2 di Desa Bojong, Mungkid, menerapkan pola tanam terpadu dengan pertanian organik dalam budidaya padi mereka. Terhadap hasil panen padi petani, Ketua DPW PAN Jawa Tengah Abdul Rozak Rais menawarkan diri menjadi penampung dan penyalur padi dengan harga yang kompetitif dan menguntungkan petani. Sementara itu kepada para kadernya, Soetrisno berpesan agar berbagai kegiatan partai yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat luas harus terus ditingkatkan. "Kegiatan panen raya ini tentu bukan merupakan klimaks dari upaya para kader PAN dalam mendarmabaktikan dirinya di tengah petani," katanya. Panen raya padi itu, menurut dia, seharusnya diikuti oleh aktifitas lain, baik dalam intensifikasi dan diversifikasi hasil pertanian serta pengolahan maupun pemasaran hasil. Acara panen raya dimeriahkan pula dengan pagelaran wayang kulit yang menghadirkan sejumlah dalang, satu di antaranya Ki Bagus Kriswanto yang membawakan lakon "Durno Mbalelo". (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007