"Sudah ada 35 ribu di seluruh Indonesia, untuk Pilpres 2019," kata Pius usai peluncuran bukunya bertajuk "Menjemput Perubahan Jakarta", di Sekretariat Roemah Djoeang di Jakarta, Rabu.
Untuk tugas itu, Roemah Djoang memiliki aplikasi di telepon genggam dalam memantau jumlah relawan di seluruh Indonesia.
Dalam sistem tersebut, para relawan bisa diukur kinerjanya sehingga kerjanya terukur dan terencana.
"Strategi ini bisa digunakan siapapun untuk mengukur kinerja tim karena dalam memenangkan kandidat haeua membuat tim. Banyak kandidat ditipu tim yang mengaku kerja padahal tidak kerja," ujarnya.
Selain itu, Pius mengatakan, buku yang ditulisnya merupakan catatan perjuangan relawan Roemah Djoang dalam memenangkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.
Menurut dia, sistem perjuangan yang dilakukan relawan Roemah Djoang bisa diaplikasikan di pilkada, pmilu legislatif maupun pilpres.
"Saat ini Roemah Djoang terlibat di pilpres dengan strategi yang sama dengan rentangnya lebih luas di seluruh Indonesia. Kami akan rekrut siapa saja hingga di tingkat TPS," katanya.
Pius tidak khawatir strategi yang digunakan Roemah Djoang digunakan pihak lain karena strategi memenangkan kontestasi politik ibarat koki dalam memasak.
Menurut dia, tiap koki memiliki resep masakan yang sama namun yang membedakan adalah mengolah resep tersebut sehingga menghasilkan masakan yang lezat dan itu semua tergantung sang koki.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018