Manila (ANTARA News) - Militer Filipina tidak akan menghentikan serangannya terhadap kelompok militan Islam di wilayah selatan negaranya yang bergolak meskipun memasuki bulan suci Islam Ramadhan, kata seorang pejabat senior pertahanan di sini Jum`at. Menteri Pertambangan Filipina, Gilberto Teodoro, mengatakan bahwa operasi-operasi terhadap gerilyawan Abu Sayyaf di provinsi Basilan, sekitar 900 kilometer di selatan Manila, dan di pulau Jolo didekatnya, akan terus dilakukan meskipun memasuki bulan Ramadhan, yang akan dimulai pertengahan September depan. "Kami tak dapat menghentikan serangan hanya karena Ramadhan," katanya. "Kapan dan di mana operasi-operasi itu akan dilakukan tergantung pada para komandan, namun kami tak bisa secara sepihak untuk melangkahi mereka dan menghentikan serangan tersebut." "Saya yakin para komandan cukup sensitif mengetahui hal-hal yang sensitif di wilayah itu," kata Teodoro menambahkan. "Saya berkeyakinan mereka akan mempertimbangkan serangan pada bulan Ramadhan itu." Ribuan tentara pemerintah telah dikirimkan ke Basilan dan Jolo untuk memadamkan dan menetralisasi para pemberontak Abu Sayyaf yang punya kaitan dengan kelompok Al-Qaeda serta kelompok militan Jemaah Islamiyah. Sekitar 57 tentara telah tewas dalam bentrokan-bentrokan bersenjata dengan gerilyawan kelompok Abu Sayyaf di Basilan maupun di Jolo sejak 10 Juli 2007, demikian laporan DPA. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007