Jasa Marga menampilkan model jaringan jalan tol Jabotabek yang merupakan ruas-ruas jalan tol dengan volume lalu lintas tertinggi
Jakarta (ANTARA News) - PT Jasa Marga (Persero) memamerkan model jaringan jalan tol Jabotabek sebagai salah satu produk unggulan di Pameran Indonesia Pavilion, yakni pameran yang turut meramaikan pertemuan tahunan International Monetary Fund-World Bank Group Annual Meetings 2018.
Pameran bertajuk Indonesia Pavilion–Rediscovering Indonesia ini merupakan kerja sama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan sejumlah kementerian lainnya serta BUMN di tanah air untuk menyajikan berbagai proyek strategis nasional, kinerja, hingga karya seni khas Indonesia.
"Jasa Marga menampilkan model jaringan jalan tol Jabotabek yang merupakan ruas-ruas jalan tol dengan volume lalu lintas tertinggi," kata Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk, sebagai salah satu BUMN yang mengelola dan mengoperasikan jalan tol, turut berpartisipasi dalam pameran tersebut. Pameran yang dibungkus dalam konsep "showcase hall" seluas lebih dari 2.000 meter persegi tersebut dibuka oleh Menteri BUMN Rini M. Soemarno dan turut dihadiri oleh Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani, Selasa.
Pada pameran itu, Jasa Marga menampilkan model jaringan jalan tol Jabotabek yang merupakan ruas-ruas jalan tol dengan volume lalu lintas tertinggi.
Terdapat tiga jaringan utama sistem jalan tol di Jakarta, di luar jalan tol radial, yaitu Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR), dan yang saat ini masih dalam tahap konstruksi dan pembebasan lahan Jalan Tol JORR 2.
Dari enam ruas jalan tol JORR 2, Jasa Marga mengelola tiga ruas melalui Anak Perusahaannya, yaitu Cengkareng-Kunciran, Kunciran-Serpong, dan Serpong-Cinere. Hingga awal Oktober 2018, progres konstruksi ketiga proyek dengan total panjang 35,5 km adalah sebagai berikut:
- Cengkareng-Kunciran (14,2 km) dioperasikan oleh PT Jasamarga Kunciran Cengkareng dengan progres konstruksi 22,87 persen dan pembebasan lahan sebesar 50,82 persen;
- Kunciran-Serpong (11,2 km) dioperasikan oleh PT Marga Trans Nusantara dengan progres konstruksi 70,44 persen dan pembebasan lahan sebesar 97,33 persen;
- Serpong-Cinere (10,1 km) dioperasikan oleh PT Cinere Serpong Jaya dengan progres konstruksi 49,03 persen dan pembebasan lahan sebesar 86,08 persen.
"JORR 2 khususnya PT MTN yang mengoperasikan Kunciran-Serpong progresnya sudah sangat tinggi, kami optimis dapat dioperasikan pada bulan April tahun 2019. Progres untuk ketiga ruas tersebut berbeda-beda, hal ini terkait dengan pembebasan lahan di masing-masing proyek," kata Desi.
Ia pun meyakini jika pembebasan lahan tuntas secara pasti, dari segi konstruksi pun tidak akan terlalu banyak mengalami masalah dan cenderung dapat memproyeksi jadwal penyelesaian ketiga proyek tersebut.
Jika sudah beroperasi, nantinya tol JORR 2 akan sangat membantu distribusi lalu lintas di Jabotabek. Sebagai contoh, pengguna jalan dari daerah Bogor jika ingin menuju Bandara Soekarno-Hatta tidak perlu mengakses Cawang/Tol Dalam Kota, melainkan bisa langsung menggunakan akses JORR 2
Jasa Marga juga mendatangkan produk UMKM binaan pada ajang Indonesia Pavilion. Pelaku UMKM binaan Jasa Marga merupakan salah satu dari 150 UMKM di 64 wilayah Indonesia yang lolos dalam proses kurasi, yaitu Tatik Handicraft, produk kerajinan tembaga yang berasal dari Desa Tumang, Boyolali, Jawa Tengah.
Dengan mengikuti kegiatan ini, kerajinan tembaga binaan Jasa Marga Cabang Semarang ini diharapkan dapat lebih dikenal luas di kalangan mancanegara dan turut mendukung bisnis UMKM dalam menjajal pasar internasional.
Baca juga: IMF-WB - Tenun Bali-Batik Solo diperkenalkan pada delegasi di Paviliun Indonesia
Baca juga: Dipamerkan di IMF-WB, produk UMKM Indonesia bakal makin mendunia
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018