Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat (AS), George W. Bush, mengatakan bahwa dirinya optimistis akan dapat menyelesaikan masalah nuklir Korea Utara (Korut) sebelum meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2009. "Pertanyaanya adalah apakah hal itu dapat terjadi sebelum masa bakti saya berakhir?, dan jawabannya 'Ya bisa'. Demikian harapan saya," kata Bush kepada sejumlah wartawan. Ia akan melakukan perjalanan ke Australia untuk menghadiri pertemuan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), Senin (3/9). Isu denuklirisasi Korut agaknya akan menjadi isu utama dalam pertemuan Bush dengan sejumlah kepala negara di sela-sela pertemuan APEC. Bush mengatakan, AS beserta para sahabatnya akan dengan tegas memastikan proses tersebut terlaksana dan mengatakan akan berakibat apabila Korut tidak melaksanakan janjinya. "Namun, itu semua adalah keputusan yang harus diambil oleh pemimpin Korut, karebna saya telah melakukan piliha saya sekarang tiba saatnya untuk pemimpin Korut untuk melakukannya," kata Bush, yang akan mengakhiri masa jabatan kedua selaku Presiden AS pada Januari 2009. Namun, Bush mengatakan, cara diplomatik masih terus diupayakan dan dilakukan. "Korut belum menyelesaukan masalahnya atau tengah berupaya untuk menyelesaikannya dengan perkataan lain kami semua telah membuat kemajuan, pertemuan enam pihak jelas telah berjalan," kata Bush mengacu kepada China, Jepang, dua Korea, Rusia dan AS. Korea Utara masuk dalam kelompok kecil negara-negara yang mengembangkan senjata nuklir namun telah menyatakan kesiapannya untuk menghentikan program tersebut dengan imbalan memperoleh bantuan sebagai ganti, beserta jaminan keamanan dan normalisasi hubungan kembali dengan As dan masyarakat internasional. Korea Utara Juni lalu menutup pusat reaktor nuklirnya di Yongbyon dalam perjanjian enam pihak yang disepakatai pada 13 Februari. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007