Kabul (ANTARA News) - Gerilyawan Taliban menembaki sebuah helikopter bala tentara koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) dengan granat berpelontar roket di provinsi Nuristan, kata sumber-sumber militer AS dan Taliban, Jumat. Helikopter itu kena tembak, Rabu, di distrik Kamdish, provinsi itu, kata militer dalam sebuah pernyataan dan menambahkan, "helikopter tersebut mengalami kerusakan ringan. Pesawat itu dapat mendarat dengan selamat dan tidak ada yang cedera dalam insiden itu." Gerilyawan Taliban dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di situs mereka mengaku bertanggungjawab atas serangan itu, dan mengatakan mereka menembak jatuh helikopter itu ketika sedang berpatroli di distrik tersebut, tapi mengatakan tidak ada segera informasi mengenai jumlah korban. Dalam suatu serangan terpisah,pasukan Afghanistan dan koalisi membunuh lebih dari selusin gerilyawan dekat desa Rigaay, distrik Musa Qalah , Helmand selatan , setelah para gerilyawan menyerang satu patroli gabungan di daerah itu, kata militer AS dalam sebuah pernyataan lainnya. Pasukan gabungan sedang melakukan patroi tempur ketika sejumlah gerilyawan menyerang dari berbagai kompleks dan parit menggunakan senjata ringan, mortir 82mm dan granat berpelontar roket," kata pernyataan itu. Pasukan membalas serangan itu dan meminta bantuan serangan udara yang menewaskan sejumlah gerilyawan Taliban, kata pernyataan tersebut. Tidak ada pasukan Afghanistan dan koalisi atau warga sipil dilaporkan cedera atau tewas dalam pertempuran itu, tambahnya. Sejak musim semi, pertempuran menewaskan lebih dari 4.000 orang sebagian besar gerilyawan Afghanistan tapi juga membunuh ratusan tentara Afghanistan dan internasional. Sementara itu pemerintah Prancis mengatakan pihaknya akan mengirim enam jet tempur Mirage ke Kandahar, Afghanistan selatan dari sebuah pangkalan di Tajikistan, kata suratkabar Le Figaro, Jumat. Tindakan itu dianggap di Prancis sebagai satu tanda bagi NATO tentang kesediaan Prancis untuk memperkuat komitmennya pada konflik di Afghanistan. Kementerian Pertahanan Prancis mengatakan penggelaran tiga Mirage D 2000 dan tiga Mirage F1 CR akan dilakukan dalam minggu-minggu mendatang. Jurubicara kementerian itu Laurent Teisseire mengatakan penggelaran itu dilakukan untuk kepentingan "operasional" dan "logistik". Berpangkalan di Kandahar, pesawat-pesawat Prancis itu akan dapat meningkatan waktu patroli d zona-zona tempur. Di Kandahar terdapat sekitar 11.000 tentara AS, Inggris, Kanada, Belanda dan Australia serta sekitar 100 pesawat, demikian laporan DPA. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007