Indeks Dow Jones Industrial Average naik 39,73 poin atau 0,15 persen menjadi berakhir di 26.486,78 poin
New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street bervariasi atau "mixed" pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena para investor terus khawatir atas kenaikan suku bunga.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 39,73 poin atau 0,15 persen menjadi berakhir di 26.486,78 poin.
Sedangkan, indeks S&P 500 turun 1,14 poin atau 0,04 persen, menjadi berakhir di 2.884,43 poin, serta Indeks Komposit Nasdaq ditutup turun 52,50 poin atau 0,67 persen, menjadi 7.735,95 poin.
Data ekonomi yang kuat dan komentar dari pejabat utama Federal Reserve telah memicu lonjakan suku bunga obligasi pekan lalu. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10-tahun menyentuh 3,24 persen dan mencapai tertinggi baru 7 tahun pada Jumat (5/10).
Tingkat pengangguran menurun menjadi 3,7 persen pada September, dan total lapangan kerja non-pertanian meningkat sebesar 134.000 pekerjaan, departemen tenaga kerja AS mengatakan pada Jumat (5/10).
Kenaikan lapangan pekerjaan terjadi di bidang jasa-jasa profesional dan bisnis, di perawatan kesehatan, serta di bidang transportasi dan pergudangan, kata departemen itu.
Pada September, rata-rata penghasilan per jam untuk semua karyawan pada gaji non-pertanian swasta meningkat 8 sen AS menjadi 27,24 dolar AS. Selama setahun, rata-rata penghasilan per jam telah meningkat 73 sen AS atau 2,8 persen.
Ketua The Fed Jerome Powell pada Rabu (4/10) mengatakan bahwa bank sentral AS memiliki jalan panjang untuk pergi sebelum suku bunga mencapai netral, menunjukkan bahwa kenaikan lebih lanjut bisa terjadi dalam waktu dekat.
Data yang kuat dan komentar dari pejabat The Fed dapat menjadi "bullish" untuk pasar ekuitas, tetapi itu datang dengan efek samping memiliki kekhawatiran pada inflasi lebih banyak dan kenaikan suku bunga, yang pada gilirannya adalah negatif untuk ekuitas, para ahli mencatat.
Baca juga: Wall Street kembali jatuh, saham-saham teknologi rontok
Baca juga: Akhir pekan Wall street ditutup bervariasi meski data ekonomi positif
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018