Palu (ANTARA News) - Sejumlah partai politik mengatakan bantuan sosial yang disalurkan kepada pengungsi akibat gempa dan tsunami di Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Sigi di Provinsi Sulawesi Tengah merupakan bentuk kepedulian sesama manusia dan masyarakat yang menilainya.
Ketua Partai Hanura Sulteng Hadiyanto Rasyid, di Palu, Selasa, menegaskan kerja sosial yang dilakukan oleh parpol saat ini, merupakan hal yang biasa di daerah bencana.
"Semua orang merasakan kesedihan, sehingga kepedulian dari parpol tanpa ada embel-embel maupun muatan politik," katanya.
Menurut dia, mereka yang turun ke masyarakat baik para calon anggota legislatif atau parpol, karena didasari akan kepedulian dan rasa ikhlas untuk membantu.
"Intinya masyarakat yang akan menilai bantuan tersebut, apakah dianggap politik atau bukan," ujarnya pula.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas Ketua Partai NasDem Sulteng Aristan mengatakan parpol turut mengambil peran dalam tanggap darurat. Menurut dia lagi, NasDem hadir di tengah-tengah masyarakat, sejak hari pertama proses evakuasi sampai penyaluran sembako dan makanan kepada masyarakat.
"Ini urusan kemanusiaan yang harus direspons, dan tidak membatasi ruang gerak parpol," katanya.
Namun, menurut dia, jika nantinya bantuan sosial itu mengakibatkan efek elektoral dan efek politik, itu urusan lain dan tidak bisa dihindarkan, karena masyarakat yang menilai kerja tersebut.
Aristan berharap, semua pihak harus merespons dan terlibat dalam tanggap darurat bencana.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengimbau penyelenggara Pemilu 2019 menghentikan sementara proses kampanye Pileg dan Pilpres 2019 di daerah yang terdampak gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
"Saya imbau KPU selama masa tanggap darurat, kampanye untuk sementara disetop dulu ya, supaya bisa konsentrasi dulu membantu masyarakat yang sedang tertimpa musibah," ujar Tjahjo belum lama ini.
Pewarta: Fauzi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018