Makassar (ANTARA News) - Ratio antara jumlah dana masyarakat yang dihimpun perbankan dengan kredit yang disalurkan kepada masyarakat (Loan to Deposit Ratio/LDR) di Sulawesi Selatan dan Barat per Juli 2007 telah mencapai 92,23 persen. "Angka tersebut adalah yang terbaik dari seluruh daerah di Indonesia, bahkan jauh di atas LDR perbankan secara nasional yang tercatat sekitar 65 persen," kata Widodo Cahyono, Kepala Bidang Moneter Bank Indonesia (BI) Cabang Makassar kepada pers di kantornya, Jumat. Didampingi Pemimpin Cabang Bank Panin Makassar, Andi Tenri Gappa yang juga Ketua Panitia "Bank dan Real Sector Expo 2007," Widodo mengatakan, bila dihitung dengan jumlah kredit yang dicairkan di Jakarta untuk membiayai proyek-proyek yang ada di Sulsel dan Sulbar, maka LDR perbankan di dua provinsi ini sudah lebih dari 100 persen. Menurut dia, di Sulsel saat ini telah beroperasi 34 buah bank dengan jumlah kantor sebanyak 563 buah (termasuk BRI Unit) sedangkan di Sulbar beroperasi lima buah bank dengan 41 kantor bank. Dari 604 kantor bank tersebut, jumlah kredit yang disalurkan per Juli 2007 tercatat sebesar Rp22,75 triliun sedangkan dana masyarakat yang dihimpun berjumlah Rp24,66 triliun. Jumlah ini belum termasuk kredit yang sudah disetujui tetapi belum dicairkan (undisbursement loan) sekitar Rp1,8 triliun. Ia menambahkan, sebanyak 54 persen dari total kredit yang tersalur itu diserap oleh usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). "Dalam lima tahun terakhir, penyaluran kredit di Sulselbar memang tumbuh sangat pesat. LDR bank tahun 2002 hanya 39 persen dengan kredit sekitar Rp9 triliun, sekarang sudah mencapai 92,23 persen dengan nilai kredit hampir Rp23 triliun," kata Andi Tenri Gappa. Salah satu pemicu meningkatnya fungsi intermediasi bank di Sulsel, menurut Onni, panggilan akrab Andi Tenri Gappa, adalah digelarnya Banking Expo I tahun 2007 yang berupaya memperkenalkan bank-bank kepada masyarakat dan mengedukasi mereka bank dan kredit bank itu mudah sekai diakses. Karena itu, untuk lebih mengakselerasi pertumbuhan kredit terutama di kalangan UMKM guna menggairahkan perekonomian daerah, Bank Indonesia bekerjasama dengan bank-bank pelaksana dan Kadinda Sulsel, akan menggelar "Bank and Real Sector Expo 2007" di Makassar, 8-11 September 2007. Expo yang menyediakan 36 stand ini tidak hanya melibatkan kalangan perbankan saja tetapi sektor riil baik usaha swasta maupun BUMN serta asosiasi-asosiasi petani seperti asosiasi petani beras, rumput laut, jagung dan kakao dari seluruh Kawasan Timur Indonesia (KTI). "Sekarang ini kan masih ada kesan bahwa mengakses bank itu sulit. Dalam expo kali ini kita akan buktikan kepada para pengusaha dan petani serta siapapun yang membutuhkan kredit bahwa mengakses bank sangat mudah. Karena itu, dalam ekspo nanti, bank-bank siap memproses dan mencairkan kredit di lokasi pameran," ujar Onni. Terkait ekspo ini, panitia juga akan menggelar seminar nasional dan pertemuan Tripartit (bank, pengusaha, pemerintah) dengan thema "KTI Incorporated: Bersama Kita Bangkitkan Sektor Riil" dengan pembicara kunci Wakil Presiden HM Jusuf Kalla. Dalam seminar tersebut, Wapres HM Jusuf Kalla akan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemprov Sulsel dan Bank Indonesia tentang pembentukan Lembaga Pemberdayaan UMKM. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007