Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin disebutkan persoalan TKI tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Pelayanan Luar Negeri dan Diplomasi Publik DPP PKS Farouk Abdullah Alwyni saat mempimpin delegasi PKS bertemu Pakatan Harapan (PH) di Kuala Lumpur, Malaysia 6-7 September 2018 lalu.
Beberapa usulan yang di sampaikan kepada Dato Shahruddin bin Md Salleh selaku Sekjen dari Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) sekaligus Timbalan Menteri di Kementerian Wilayah tersebut di antaranya adalah agar Pemerintah Malaysia dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat Indonesia yang telah tinggal di Malaysia selama puluhan tahun agar diberikan Permanent Resident Card atau Red Card.
Di samping itu Pemerintah Malaysia di harapkan juga dapat memberikan kesempatan bagi anak-anak Indonesia yang lahir dan besar di Malaysia untuk mendapatkan akses pendidikan.
Kepedulian yang tinggi pada nasib WNI, khususnya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, juga disampaikan dalam momen penting tersebut.
Farouk yang juga sering menjadi pembicara dan menulis tentang Keuangan Islam baik di Forum Lokal maupun Internasional ini,menyampaikan persoalan-persoalan yang menyangkut penangkapan masyarakat Indonesia oleh pihak berwenang di Malaysia. Pihaknya meminta agar WNI/ TKI yang tersandung kasus hukum, ditindak secara lebih manusiawi.
Permasalahan-permasalahan yang disampaikan PKS kepada pihak Pakatan Harapan (PH) rupanya ditanggapi positif. Mereka berjanji akan menelusuri permasalahan dan menjadi koreksi bagi pemerintahan yang berkuasa di Malaysia pada saatini.
Dengan demikian hubungan baik antara kedua negara yakni, Indonesia dan Malaysia, diharapkan senantiasa terjaga dengan baik. Lebih dariitu, kemesraan hubungan dua Negara yang saling bertetangga ini bahkan diharapkan dapat berkembang menjadi hubungan yang saling menguntungkan di segala aspek
Baca juga: PKS berikan TKI sembako di Arab Saudi
Pewarta: Subagyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018