Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga mengajak organisasi kepemudaan untuk menjadi pelopor perang melawan hoaks di media sosial yang bisa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

"Penyebaran hoaks di media siber sudah sedemikian mengkhawatirkan, terlebih saat masuk tahun politik. Kaum muda harus jadi pelopor perubahan dan perbaikan," kata Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Niam Sholeh di Jakarta, Senin.

Berbicara dalam diskusi Pemuda Mengkaji: Hoax dan Masa Depan Pemuda di Media Center Kemenpora, Niam mengutip data dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) tentang meningkatnya berita hoaks di media sosial tiga bulan terakhir.

"Riset terhadap konten media sosial dalam rentang Juli hingga September 2018, ada peningkatan berita hoaks sebesar 35 persen. Berita hoaks yang paling tinggi adalah soal politik, disusul soal agama. Harus ada langkah bersama untuk mencegahnya," katanya.

Dosen Pascasarjana UIN Jakarta ini mengajak kaum muda untuk aktif mengabarkan berita baik ke media sosial secara aktif. Konten positif harus diproduksi sebanyak mungkin agar konten negatif terjepit dan tidak mendapat ruang.

"Di samping itu, perlu ada keberanian untuk mengingatkan terhadap penyebar hoaks agar mengoreksi dan tidak mengulangi," tambah Niam di hadapan 50-an peserta yang berasal dari organisasi kepemudaan, mahasiswa, dan penggiat media sosial.

Artis sekaligus pegiat media sosial Olivia Zalianti yang juga tampil sebagai pembicara berharap langkah cek dan ricek terhadap informasi yang didapatkan bisa dilakukan terlebih dulu.

"Kembali ke diri kita masing-masing juga. Jangan mudah terprovokasi info, kalau ragu jangan turut menyebarkannya karena khawatir itu adalah hoaks," ujarnya.

Narasumber lain dalam kegiatan ini adalah Ketua Siber Kremasi Dedi Permadi.

Baca juga: Hoaks terkait politik masih marak

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018